Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, mengembangkan varietas unggul baru (VUB) Padi Biosalin 1 Agritan dan Biosalin 2 Agritan yang toleran terhadap salinitas.
Peneliti Balitbangtan Dr Rossa Yunita mengatakan kedua VUB ini memiliki kelebihan toleran terhadap cekaman salinitas kadar keasinan tinggi yang menjadi masalah serius di daerah sentra produksi padi di pinggir laut seperti pantai Utara Jawa, Sulawesi Selatan dan pantai Sumatera.
"Luas lahan sub optimal yang berpengaruh salin di Indonesia diprediksi sekitar 13,2 juta hektar dan akan terus meningkat akibat fenomena pemanasan global," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Selain toleran terhadap salinitas, kedua varietas padi ini juga memiliki umur sedang, cukup tahan terhadap hama wereng batang cokelat, hawar daun bakteri dan blas, serta memiliki mutu beras yang baik dengan tekstur nasi pulen untuk Biosalin 1 Agritan dan sedang untuk Biosalin 2 Agritan.
Dari segi potensi produksi, menurut dia, Biosalin 1 Agritan adalah 8,75 ton/hektar dengan rata-rata hasil di sawah dengan cekaman salinitas berkisar 7,16 ton/hektar.
Sementara Biosalin 2 Agritan memiliki potensi hasil 9,06 ton/hektar dengan rata-rata hasil 7,62 ton/hektar.
"Kini benih padi Biosalin tengah diperbanyak di Provinsi Riau dan Kabupaten Jepara. Selanjutnya diseminasi akan difokuskan di daerah pesisir seperti Kabupaten Jepara, Subang, Indramayu dan beberapa daerah pesisir lain di Indonesia," ujar Rossa.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Peneliti Balitbangtan Dr Rossa Yunita mengatakan kedua VUB ini memiliki kelebihan toleran terhadap cekaman salinitas kadar keasinan tinggi yang menjadi masalah serius di daerah sentra produksi padi di pinggir laut seperti pantai Utara Jawa, Sulawesi Selatan dan pantai Sumatera.
"Luas lahan sub optimal yang berpengaruh salin di Indonesia diprediksi sekitar 13,2 juta hektar dan akan terus meningkat akibat fenomena pemanasan global," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Selain toleran terhadap salinitas, kedua varietas padi ini juga memiliki umur sedang, cukup tahan terhadap hama wereng batang cokelat, hawar daun bakteri dan blas, serta memiliki mutu beras yang baik dengan tekstur nasi pulen untuk Biosalin 1 Agritan dan sedang untuk Biosalin 2 Agritan.
Dari segi potensi produksi, menurut dia, Biosalin 1 Agritan adalah 8,75 ton/hektar dengan rata-rata hasil di sawah dengan cekaman salinitas berkisar 7,16 ton/hektar.
Sementara Biosalin 2 Agritan memiliki potensi hasil 9,06 ton/hektar dengan rata-rata hasil 7,62 ton/hektar.
"Kini benih padi Biosalin tengah diperbanyak di Provinsi Riau dan Kabupaten Jepara. Selanjutnya diseminasi akan difokuskan di daerah pesisir seperti Kabupaten Jepara, Subang, Indramayu dan beberapa daerah pesisir lain di Indonesia," ujar Rossa.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020