Pemukiman Kampung Seupang di Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, bagaikan kampung hantu karena 39 rumah hanyut dan rusak berat akibat diterjang banjir bandang dan longsor awal tahun 2020.

"Semua warga di sini mengungsi karena rumah dan isinya hanyut dan rusak berat diterjang banjir bandang dan longsor itu," kata Hatta, seorang warga Kampung Seupang Kabupaten Lebak, Jumat.

Pemukiman Kampung Seupang yang awalnya sebanyak 39 rumah, 290 jiwa dan 70 kepala keluarga luluhlantak diterjang banjir bandang dan longsor, namun hingga satu bulan lebih bagaikan kampung hantu.

Saat ini, kondisi bangunan rumah yang ada hanya menyisakan dua unit dan 37 rumah hanyut dan hilang, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami berharap secepatnya direalisasikan pembangunan hunian sementara agar warga yang tinggal di tenda pengungsian dapat hidup nyaman dan aman," katanya menjelaskan.

Bubun, seorang penanggung jawab korban pengungsian mengatakan saat ini permukiman Kampung Seupang seperti kampung hantu tanpa penghuni, bahkan sampah dan lumpur masih terlihat berserakan.

Warga Kampung Seupang hanya mampu melihat kampung itu sebelumnya ramai juga penduduknya cukup padat, namun sekarang pasca-bencana banjir bandang seperti kampung mati.

"Kami merasa prihatin dan iba melihat warganya kini tinggal di tenda-tenda pengungsian yang dibangun relawan dan warga setempat sebanyak 50 unit," katanya.

Alamat, seorang tokoh masyarakat Kampung Seupang mengatakan masyarakat di sini sangat terpukul terdampak banjir bandang luapan Sungai Ciberang yang lokasinya hanya beberapa meter dari sungai.

Banjir bandang itu dengan kedalaman air sungai hingga lima meter dan sebagian besar rumah hanyut dan hilang.

"Kami serba dilematis karena Kampung Seupang itu tidak boleh dibangun kembali karena masuk genangan proyek Waduk Karian, namun lahan ganti rugi itu juga belum dibayar," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia menjanjikan bahwa pemerintah daerah bekerja keras ke pemerintah pusat agar warga yang ada di enam desa yang masuk proyek Waduk Karian segera dibayar ganti rugi lahan.

Apabila ganti rugi lahan itu dibayar maka warga korban bencana alam bisa membeli rumah di daerah aman dari ancaman bencana alam.

"Kami berharap dalam waktu dekat bisa dibayar ganti rugi lahan yang tergenang waduk itu," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020