Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memastikan pendistribusian air bersih ‎kepada warga terdampak kekeringan akan terus berjalan selama mereka masih membutuhkan air.

"Tidak ada penghentian distribusi air bersih, kecuali masyarakat sudah tidak membutuhkan air bersih lagi atau sudah memasuki musim hujan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Uju di Cikarang, Senin.

Uju mengaku telah menginstruksikan kepada BPBD Kabupaten Bekasi dan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi serta PMI Kabupaten Bekasi untuk memastikan warga tetap mendapatkan air bersih.

"Kami telah menugaskan kepada BPBD, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, bahkan PMI serta pihak swasta ikut mendistribusikan air bersih kepada warga," ucapnya.

Dia mengatakan musim kemarau kali ini meluas dan hampir merata di 23 kecamatan. Pemkab Bekasi bahkan sudah merencanakan akan menggelar Shalat Istisqa agar diberi hujan oleh Yang Maha Kuasa.

"Kondisi alam seperti ini, jangankan di Kabupaten Bekasi, di daerah lain saja kekeringannya sudah meluas. Kami sudah rencanakan, dalam waktu dekat akan diadakan shalat minta diberi hujan," kata Uju.

Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pendistribusian air bersih kepada warga terdampak kekeringan telah dilakukan di tujuh kecamatan dan 17 desa yang tersebar di 61 titik.

"Distribusi air bersih diberikan kepada 7.905 kepala keluarga yang disalurkan BPBD Kabupaten Bekasi, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, PMI Kabupaten Bekasi, polsek-polsek, Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan perusahaan swasta," kata Operator data informasi Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi Mega.

Menurut Mega hingga saat ini pendistribusian air bersih sudah mencapai 428.000 liter. Air bersih itu berasal dari BPBD Kabupaten Bekasi sebanyak 285.000 liter, ACT sebanyak 88.000 liter, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi 38.000 liter, Polsek Cibarusah 12.000 liter, dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi sebanyak 5.000 liter.

"Beberapa kecamatan yang sering mengusulkan pemberian jatah air bersih berada di Kecamatan Cibarusah, Serangbaru, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Muaragembong, Bojongmangu, dan Cikarang Utara," ucapnya.

Asisten Daerah III Kabupaten Bekasi Suhup menambahkan pihaknya telah mencarikan solusi bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.

"Program jangka pendek, kami telah melakukan pengiriman air kepada masyarakat terdampak kekeringan. Jangka menengah, penyambungan pipa PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Jangka panjangnya kami akan bangun waduk di sekitar masyarakat yang selalu terdampak kekeringan, akan kami bangun embung air (waduk buatan sebagai penampung air hujan)‎," katanya.

Dia mengatakan beberapa wilayah yang kerap terdampak kekeringan, kondisi alamnya memang tandus dengan tanah berbatu sehingga pengeboran air tanah pada kedalaman 60 meter belum menempatkan mata air dan tanah dilapisi bebatuan keras.

"Kontur tanahnya memang harus kami periksa betul karena hingga kedalaman 60 meter belum mendapatkan air," kata Suhup.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019