Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Banten meningkatkan mutu pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal untuk mendukung destinasi wisata yang dikembangkan pemerintah daerah.

"Kita optimistis pendidikan budaya dan kualitas kearifan lokal akan memberikan manfaat cukup besar bagi anak-anak penerus bangsa," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Lebak, Abdul Waseh di Lebak, Minggu.

Pengembangan siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal sebuah restorasi yang dikembangkan Ki Hajar Dewantara.

Dimana ajaran Ki Hajar Dewantara bahwa sekolah itu diibaratkan taman yang bisa menyenangkan untuk melahirkan budaya dan kearifan lokal.

"Kami mendesain anak-anak ke depan bisa mengembangkan kebudayaan dan kearifan lokal," tambahnya.

Menurut dia, pengembangan kebudayaan dan kearifan lokal juga bagian dari Kurikulum 2013 atau Kutilas yang tujuannya membuat para siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajarannya untuk mengembangkan potensi siswa agar memiliki sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik).

Pengembangan Kutilas itu diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir tinggi atau "Higher Order of Thinking Skill (HOTS)" dan tidak hanya kemampuan mengingat saja, tetapi membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis.

"Kami yakin HOTS itu sebagai rohnya Kutilas agar siswa lebih kreatif dan aktif sehingga menjadikan budaya dan kearifan lokal," katanya.

Sementara itu, pemerhati pendidikan Tuti Tuarsih mengemukakan pihaknya setuju kebijakan Pemkab Lebak yang mengembangkan pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal merupakan bagian penerapan Kutilas.

Kebijakan pemerintah untuk menerapkan Kutilas bagian penguatan pendidikan berbudaya dalam menghadapi abad 21.

Konsep penerapan Kutilas disambut positif oleh satuan tenaga kependidikan, praktisi pendidikan dan masyarakat.

Sebab, siswa harus mampu menguasai perubahan-perubahan zaman seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itu, siswa dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan pendidikan sangat dinamis dan berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman sehingga pendidikan harus mampu menjawab perkembangan zaman itu.

"Kami mendorong Kutilas dapat meningkatkan kualitas kearifan lokal dan pendidikan berbasis budaya," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019