Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, memberlakukan siaga bencana kebakaran sehubungan dengan kasus puluhan rumah terbakar di permukiman masyarakat Badui.

"Kami mengimbau masyarakat agar mewaspadai kebakaran karena musim kemarau dipastikan berlangsung hingga Oktober mendatang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.

Kasus kebakaran di Kabupaten Lebak sejak tiga bulan terakhir ini cenderung meningkat dan hampir setiap pekan terjadi kebakaran akibat kemarau panjang.

Bahkan, kebakaran di permukiman masyarakat Badui di Kampung Kadugede, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, hingga 38 rumah dan 75 leuit atau gudang tempat menyimpan padi hangus terbakar.

Selain itu juga sebanyak 58 kepala keluarga dan 160 jiwa terpaksa harus mengungsi.

"Kami mengimbau warga Badui jika berpergian terlebih dahulu diperiksa tungku," katanya.

Menurut dia, penyebab kebakaran, selain korsleting arus pendek listrik juga kompor gas, lampu tempel dan tungku memasak dengan kayu bakar.

BPBD mengingatkan kepada masyarakat padat penduduk agar mewaspadai kebakaran.

Selama ini, potensi kebakaran cukup berpeluang, terlebih pada musim kemarau panjang.

Namun, pihaknya juga mengingatkan masyarakat Badui jika berpergian ke ladang huma terlebih dahulu memerhatikan kondisi rumah.

Apabila, masyarakat Badui tengah memasak sebaiknya dimatikan bara api kayu bakar tersebut.

Begitu itu juga warga Badui tidak menyimpan kayu bakar di atas tungku yang ada bara api.

"Kami minta warga dapat meningkatkan waspada kebakaran karena memasuki musim kemarau itu," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019