Seluas 95 hektare tanaman padi huma di Kabupaten Lebak, Banten gagal panen akibat kemarau yang berlangsung sejak Juni 2019 hingga menyebabkan kekeringan.

"Jika tidak hujan satu pekan ke depan dipastikan banyak tanaman padi huma gagal panen," kata Pelaksana Data Statistik Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Supardi di Lebak, Jumat.

Berdasarkan laporan tanaman padi huma yang mengalami gagal panen itu dari petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Cilograng seluas 95 hektare.

Tanaman padi huma itu ditanami di lahan-lahan perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian di atas 500 meter permukaan laut.

Namun, saat ini tanaman padi huma kondisinya mati akibat kemarau panjang tersebut.

Kebanyakan tanaman padi huma itu berusia antara 40-70 hari setelah tanam dan bisa dipanen Desember mendatang.

Sebab, tanaman padi huma bisa dipanen selama enam bulan, karena menggunakan benih lokal, sedangkan padi sawah dipanen hanya tiga bulan.

"Kami terus melakukan pemantauan ke lapangan dan tidak tertutup kemungkinan jumlah tanaman padi yang gagal panen bertambah," kata Supardi.

Menurut dia, selama ini, produksi padi huma di Kabupaten Lebak menyumbangkan program swasembada pangan cukup besar.

Produksi padi huma di daerah ini berkisar antara 40.000 sampai 60.000 ton/tahun.

Pemerintah daerah mendorong petani agar terus mengembangkan tanaman padi huma dengan menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani untuk memanfaatkan lahan itu.

Baca juga: Akibat kemarau, Situ Palayangan di Lebak mengering
Mereka petani kebanyakan menanam padi huma di lahan-lahan milik Perum Perhutani.

Melalui kerja sama ini, kata dia, diharapkan masyarakat bisa menggarap lahan Perum Perhutani untuk ditanami padi huma.

"Semua tanaman padi huma yang mengalami kekeringan kesulitan untuk dilakukan pompanisasi karena tidak memiliki potensi sumber air," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, tanaman padi huma di Kabupaten Lebak berkembang di Kecamatan Sajira, Muncang, Sobang, Cibeber, Cilograng, Gunungkencana, Cileles, Bojongmanik, Cirinten, Cigemblong, Cihara, Panggarangan, Cipanas, Banjarsari dan Malingping.

Karena itu, pihaknya meminta petugas UPT kecamatan segera melaporkan data kekeringan tanaman padi huma tersebut.

"Kami hari ini baru menerima laporan gagal panen tanaman padi huma hanya di Kecamatan Cilograng seluas 95 hektare itu," katanya.

Sementara itu, Ade, seorang petani Desa Cijengkol Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak mengatakan bahwa dirinya merasa bingung melihat tanaman padi huma seluas satu hektare mati dan gagal panen.

"Kami dipastikan mengalami kerugian akibat gagal panen itu seluas Rp1,5 juta," katanya.

Baca juga: 282 hektare sawah di Kabupaten Lebak terancam gagal panen









 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019