Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengimbau petani untuk tidak menanam padi sehubungan memasuki musim kemarau hingga berlangsung Oktober mendatang.
"Kita berharap petani tidak tanam padi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Rabu.
Peringatan imbauan itu sudah disebarkan surat edaran ke 28 kecamatan agar petani menaati aturan tidak tanam padi.
Diprakirakan kemarau itu berlangsung hingga Oktober mendatang berdasarkan laporan BMKG Banten.
Petani diimbau tidak melaksanakan gerakan tanam sehubungan kemarau yang terjadi sejak Juni 2019.
Baca juga: Pemkab Lebak optimalkan pompanisasi untuk atasi kekeringan
Saat ini, jumlah areal persawahan yang mengalami kekeringan sekitar 1.243 hektare tersebar di Kecamatan Wanasalam, Maja, Malingping dan Cihara.
Kemungkinan peluang kekeringan meluas karena kebanyakan areal persawahan di Kabupaten Lebak sawah tadah hujan.
"Kami sekarang hanya melaksanakan pompanisasi untuk penyelamatan tanaman padi agar bisa menghasilkan pangan," katanya.
Menurut dia, selama musim kemarau sebaiknya petani mengganti pola tanam dari padi ke sayur-sayuran.
Pertanian sayuran sangat menguntungkan bagi petani, karena permintaan pasar cukup tinggi.
Selain itu, penanaman sayur-sayuran tidak menggunakan air banyak.
Tanaman sayur-sayuran tersebut di antaranya ketimun, kacang panjang, paria, dan terung.
"Kami yakin pertanian sayuran dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani," ujar Dede.
Sejumlah petani di Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku merasa lega areal persawahan di wilayahnya bisa dipanen,meski terjadi kekeringan.
Bahkan, produksi panen mencapai 7,9 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare setelah dilakukan penghitungan ubinan.
"Kami beruntung tanaman padi bisa dipanen, meski terjadi kekeringan, bahkan menguntungkan tidak terserang hama," kata Samian, seorang petani di Blok Cibungur Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Pemkab Lebak siap gelar pasar murah cabai
Baca juga: Warga Lebak, Banten mulai kesulitan air bersih
Baca juga: KPU Lebak tetapkan caleg terpilih, Kamis
Baca juga: BPBD Lebak siap distribusikan air bersih
Baca juga: Warga miskin Lebak peroleh program sosial
Baca juga: Kekeringan di Lebak tidak pengaruhi pasokan pangan
Baca juga: Wabup Lebak berharap Jokowi-Ma'ruf lanjutkan pembangunan infrastruktur
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita berharap petani tidak tanam padi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Rabu.
Peringatan imbauan itu sudah disebarkan surat edaran ke 28 kecamatan agar petani menaati aturan tidak tanam padi.
Diprakirakan kemarau itu berlangsung hingga Oktober mendatang berdasarkan laporan BMKG Banten.
Petani diimbau tidak melaksanakan gerakan tanam sehubungan kemarau yang terjadi sejak Juni 2019.
Baca juga: Pemkab Lebak optimalkan pompanisasi untuk atasi kekeringan
Saat ini, jumlah areal persawahan yang mengalami kekeringan sekitar 1.243 hektare tersebar di Kecamatan Wanasalam, Maja, Malingping dan Cihara.
Kemungkinan peluang kekeringan meluas karena kebanyakan areal persawahan di Kabupaten Lebak sawah tadah hujan.
"Kami sekarang hanya melaksanakan pompanisasi untuk penyelamatan tanaman padi agar bisa menghasilkan pangan," katanya.
Menurut dia, selama musim kemarau sebaiknya petani mengganti pola tanam dari padi ke sayur-sayuran.
Pertanian sayuran sangat menguntungkan bagi petani, karena permintaan pasar cukup tinggi.
Selain itu, penanaman sayur-sayuran tidak menggunakan air banyak.
Tanaman sayur-sayuran tersebut di antaranya ketimun, kacang panjang, paria, dan terung.
"Kami yakin pertanian sayuran dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani," ujar Dede.
Sejumlah petani di Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku merasa lega areal persawahan di wilayahnya bisa dipanen,meski terjadi kekeringan.
Bahkan, produksi panen mencapai 7,9 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare setelah dilakukan penghitungan ubinan.
"Kami beruntung tanaman padi bisa dipanen, meski terjadi kekeringan, bahkan menguntungkan tidak terserang hama," kata Samian, seorang petani di Blok Cibungur Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak.
Baca juga: Pemkab Lebak siap gelar pasar murah cabai
Baca juga: Warga Lebak, Banten mulai kesulitan air bersih
Baca juga: KPU Lebak tetapkan caleg terpilih, Kamis
Baca juga: BPBD Lebak siap distribusikan air bersih
Baca juga: Warga miskin Lebak peroleh program sosial
Baca juga: Kekeringan di Lebak tidak pengaruhi pasokan pangan
Baca juga: Wabup Lebak berharap Jokowi-Ma'ruf lanjutkan pembangunan infrastruktur
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019