Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung, Bali, melatih 60 orang yang merupakan anggota Kelompok Sadar wisata (Pokdarwis) menjadi pemandu wisata pedesaan dan perkotaan.
Ia mengatakan, dunia pariwisata memerlukan tenaga yang terampil sebagai pemandu sehingga dapat memberikan kenyamanan dan informasi yang benar dan menarik.
"Apabila para pemandu wisata ini dapat menjalankan tugasnya secara profesional, maka dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke wilayah Badung," katanya.
Baca juga: Masyarakat Pandeglang dibekali cara kelola desa wisata
Menurutnya, pelatihan pemandu wisata budaya pedesaan dan perkotaan merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan pengembangan desa wisata dan wisata perkotaan di Kabupaten Badung dengan perkembangan kota yang mulai pesat dengan Mangupura sebagai pusat kota.
Serta daerah kuta dan sekitarnya sebagai pusat pariwisata dengan segala fasilitas penunjangnya ditambah keberadaan 11 desa wisata di Kabupaten Badung yang memerlukan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global.
"Kualitas pemandu wisata akan berdampak pada kenyamanan yang diterima oleh wisatawan selama berada di Badung. Desa wisata sebagai daerah tujuan wisata yang sedang kami kembangkan juga sangat memerlukan pemandu wisata budaya pedesaan yang profesional, begitu juga untuk pengembangan wisata kota atau city tour," kata Nyoman Suardana.
Kasi Bimbingan Wisata Badung, I Gusti Ngurah Ari Wisnawan mengatakan, pelatihan pemandu wisata budaya pedesaan dan perkotaan itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung daerah dalam meningkatkan kualitas destinasi pariwisata dan daya saing kepariwisataan daerah.
"Melalui pelatihan ini kami juga ingin meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal serta perluasan kerja di bidang pariwisata," katanya.
Baca juga: GenBI Banten Hijaukan Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang
Baca juga: Kemenpar menyiapkan pedoman wisata halal
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Ia mengatakan, dunia pariwisata memerlukan tenaga yang terampil sebagai pemandu sehingga dapat memberikan kenyamanan dan informasi yang benar dan menarik.
"Apabila para pemandu wisata ini dapat menjalankan tugasnya secara profesional, maka dapat berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke wilayah Badung," katanya.
Baca juga: Masyarakat Pandeglang dibekali cara kelola desa wisata
Menurutnya, pelatihan pemandu wisata budaya pedesaan dan perkotaan merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan pengembangan desa wisata dan wisata perkotaan di Kabupaten Badung dengan perkembangan kota yang mulai pesat dengan Mangupura sebagai pusat kota.
Serta daerah kuta dan sekitarnya sebagai pusat pariwisata dengan segala fasilitas penunjangnya ditambah keberadaan 11 desa wisata di Kabupaten Badung yang memerlukan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global.
"Kualitas pemandu wisata akan berdampak pada kenyamanan yang diterima oleh wisatawan selama berada di Badung. Desa wisata sebagai daerah tujuan wisata yang sedang kami kembangkan juga sangat memerlukan pemandu wisata budaya pedesaan yang profesional, begitu juga untuk pengembangan wisata kota atau city tour," kata Nyoman Suardana.
Kasi Bimbingan Wisata Badung, I Gusti Ngurah Ari Wisnawan mengatakan, pelatihan pemandu wisata budaya pedesaan dan perkotaan itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung daerah dalam meningkatkan kualitas destinasi pariwisata dan daya saing kepariwisataan daerah.
"Melalui pelatihan ini kami juga ingin meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal serta perluasan kerja di bidang pariwisata," katanya.
Baca juga: GenBI Banten Hijaukan Desa Wisata Cikolelet, Kabupaten Serang
Baca juga: Kemenpar menyiapkan pedoman wisata halal
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019