Aparat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten, secara gencar mencanangkan program juru pemantau jentik (Jumantik) nyamuk tiap rumah karena belakangan ini penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menyerang lebih dari 159 warga.

"Para Jumantik itu oleh kader Puskesmas setempat, ini dianggap ampuh untuk memberantas DBD," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Tangerang, Dwi Yanto di Tangerang, Kamis.

Dwi mengatakan upaya pencegahan DBD biasanya oleh kader tiap desa, tapi saat ini telah diubah bahwa tiap rumah harus ada satu petugas Jumantik.

Masalah tersebut terkait penderita DBD di Kabupaten Tangerang, terus bertambah yang pekan lalu dengan jumlah 134 orang menjadi 159 orang dirawat pada berbagai rumah sakit dan Puskesmas.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan berupaya meminimalisir penderita dengan cara mengedukasi warga agar dapat memberantas jentik nyamuk.

Pihaknya juga menganjurkan agar petugas di tiap Puskesmas memberikan sosialisasi tentang hidup bersih dan membersihkan tempat bersarang nyamuk.

Namun dari jumlah penderita itu dua diantaranya meninggal dunia yakni Riki (21) warga Kampung Kawidaran RT 09/20, Kecamatan Cikupa, setelah mendapatkan perawatan medis beberapa hari.

Hal serupa dialami Denis Apriansyah (3) mendapatkan perawatan medis di RSUD Balaraja yang meninggal karena terkena penyakit DBD.

Penyebab kematian balita itu akibat terlambat mendapatkan bantuan medis dan pelayanan di RSUD karena diperkirakan sudah empat hari berada di rumah.

Penderita agar secepatnya dirawat jangan biarkan terlalu lama di rumah, karena banyak pasien DBD yang meninggal karena lambat mendapatkan bantuan medis.

Untuk mencegah DBD yakni menjaga kebersihan lingkungan sangat penting terutama pada titik genangan air dan gantungan kain dalam rumah yang dibiarkan dalam waktu lama.

Walau jumlah penderita terus bertambah, namun Pemkab Tangerang belum menetapkan daerah ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) DBD.

Dia menambahkan petugas Jumantik secara berkala mendatangi rumah penduduk untuk memberantas sarang jentik bisa saja anak, ibu atau ayah dalam rumah tangga tapi tetap diawasi petugas.

Demikian pula setiap rumah yang telah diawasi petugas Jumantik, maka pada dinding telah dipasang stiker untuk memudahkan pemantauan.



 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019