Tangerang, (ANTARABanten) - Juru Pemantau Jentik (jumantik) dari 25 Puskesmas berhasil menemukan jentik nyamuk penyebab demam berdarah di beberapa perumahan.
"Dari hasil pemeriksaan di beberapa rumah mewah di daerah Pondok Aren, sejumlah jentik DBD berhasil ditemukan," kata Petugas Program Kesehatan Lingkungan Puskemas Kelurahan Jurangmangu, Naharis di Tangerang, Sabtu.
Ia mengatakan, dari 114 rumah yang dilakukan pemeriksaan seperti di sisa air di dispenser, pot bunga, air di belakang kulkas dan kolam ikan, berhasil ditemukan jentik DBD.
Menurut dia, nyamuk DBD berkembang biak di air bersih. Namun, jentik DBD, kata dia, mudah dikenali yakni jentiknya vertikal dan berwarna putih bergaris hitam.
Ada tiga cara mudah lainnya untuk mengetahui jentik tersebut. Pertama, airnya tidak kontak langsung dengan tanah. Kedua, airnya tidak kena matahari secara langsung. Ketiga, berada di air bersih.
"Daerah Pondok Aren memang masuk dalam zona merah bersarangnya jentik nyamuk DBD. Tetapi, hingga saat ini, belum ada korban jiwa," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyuluh Penyakit Menular Dinkes Kota Tangsel, Alwan mengatakan, pihaknya juga meminta agar RS memberikan laporan terkait penderita DBD yang dirawat.
"Kami juga optimalkan program Kewaspadaan Dini RS (KDRS). Berdasarkan laporan tahun 2009 ada 1.080 pasien DBD dan 15 diantaranya meninggal. Sedangkan 2010 ada 768 pasien dan 6 diantaranya meninggal," katanya.
Ketua Koordinator Warga Perumahan River Park Blok GH, Judith Simbara mengatakan, belum lama ini ada delapan warganya di blok tersebut terkena penyakit DBD.
Kemudian, sebagian dari 8 orang itu diketahui mendapat perawatan dari RS Bintaro dan berangsur pulih. Namun, khawatir penyakit ini akan mewabah, pihaknya langsung melaporkan ke Dinkes Kota Tangsel.
"Saya melaporkan kondisi ini ke Dinkes, kemudian mereka datang dan melakukan pemeriksaan bersama Jumantik. Kami harapkan hal ini bisa menjadi pilot project bagi pemeriksaan Jumantik di Pemukiman di Bintaro lainnya," katanya.