Kasus HIV/AIDS di wilayah Provinsi Banten dinilai cenderung meningkat dan saat ini berkembang pesat terutama wilayah Banten Selatan.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya di Banten itu memang Tangerang Raya yang paling tinggi karena berbatasan langsung dengan Jawa Barat dengan DKI, sehingga lebih tinggi-tinggi kasusnya. Nah trend-nya sekarang bergeser ke wilayah Banten Selatan yakni Pandeglang dan Lebak kasusnya juga meningkat seiring dengan akses dan mobilitas masyarakat yang semakin mudah keluar masuk daerah tersebut," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Banten dr. Santoso Edy Budiono, Sp. DVE. FINSDV. FAADV saat berkunjung ke Kantor Antara Biro Banten di Serang, Kamis.
Ia mengatakan, menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia masuk di posisi 14 dunia dan 11 provinsi di Indonesia atau 76 persen yang menyumbangkan kasus HIV/AIDS terbanyak termasuk diantaranya Provinsi Banten.
"Dari 11 provinsi itu Banten berada di posisi ke tujuh atau ke delapan kalau nggak salah," kata Santoso menambahkan.
Baca juga: 79.559 jiwa di Kabupaten Tangerang rentan terkena HIV
Ia menyebutkan temuan kasus HIV/AIDS di Banten da sekitar 14 atau 15 ribu kasus, namun masalahnya dari temuan kasus yang ada belum semuanya akses obat.
"Karena rata-rata kalau kita bicara 8 kabupaten/kota di Banten semua sudah ada kasus dan temuan kasusnya sudah 70 persen tapi akses obat baru antara 40 sampai 50 persen saja. Jadi ada orang yang sudah positif tapi belum mulai pengobatan," kata Santoso
Ia mengungkapkan, trend penularan kasus HIV/AIDS di Banten pada tahun sebelumnya dari jarum suntik narkoba dan sejenisnya. Namun saat ini yang mengkhawatirkan adalah penularan melalui hubungan seks beresiko salah satunya melalui hubungan seks sesama jenis alias LGBT.
"Di Banten juga sama menunjukkan hal yang sama trend ini meningkat seperti LGBT. Di kami ada datanya," kata dia.
Ia mengatakan, penyakit ini menyasar kalangan remaja dan muda dan dewasa dengan rata-rata usia diantara 15 sampai 24 tahun 24 sampai 39 tahun
"Ini membutuhkan peran semua pihak, memang terutama pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan KPA dalam melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Jangan sampai ini menjadi bom waktu yang suatu saat bisa meledak," pungkas Santoso.
Baca juga: Dinkes Lebak optimalkan sosialisasi pencegahan penularan HIV/AIDS
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025