Serang (Antaranews Banten) - Wakil Gubenur Banten mendorong Banten memiliki Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta tersendiri, atau terpisah dari Jawa Barat seperti yang terjadi selama ini.
    
Menurutnya, dengan memiliki Kopertais sendiri, perguruan tinggi agama Islam swasta (PTAIS) di Banten akan dapat lebih berkembang dalam fungsinya mencetak sumber daya manusia Banten di bidang Agama Islam.
    
"Tentu secara pribadi dan saya kira Pak Gubernur juga setuju kalau Banten punya Kopertais sendiri. Bagi Pemprov Banten ini akan memudahkan fungsi kami dalam melakukan pembinaan kepada PTAIS di Banten," kata Andika usai menerima rombongan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) di Banten yang dipimpin oleh Ketua Kopertais II Wilayah Jabar-Banten Prof Dr Mahmud M Si di kantor Wakil Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, di Serang, Rabu.
    
Menurut Andika, pihaknya menerima banyak masukan dalam pertemuan tersebut. Salah satunya masukan tentang dibutuhkannya bantuan dari Pemprov Banten kepada sekitar 16 PTAIS yang ada di Banten, baik bantuan materil maupun kebijakan.
    
"Kalau melihat fungsinya sebagai pencetak SDM di Banten, tentu kami pemprov berkepentingan, dan malahan wajib membantu mereka," kat Andika.
    
Apalagi, kata dia, sangat memungkinkan bagi Pemprov Banten untuk melakukan pembantuan tersebut. Dari sisi anggaran, Andika meyakini tidak terlalu banyak dana yang dibutuhkan dari APBD Banten untuk membantu mereka. Hal itu, katanya, mengingat jumlah PTAIS di Banten ternyata tidak sebanyak di Jabar yang mencapai 120-an perguruan tinggi.
    
Terkait dorongannya agar PTAIS di Banten memiliki Kopertais tersendiri yang terpisah dari Jabar, kata Andika, hal itu juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
    
"Ya itu tadi agar kita bisa fokus dalam melakukan pembinaan melalui Kopertais kita tersendiri," katanya.
    
Ketua Kopertais Wilayah II Jabar-Banten Prof Dr Mahmud juga mendorong agar PTAIS di Banten memiliki Kopertais tersendiri atau terpisah dari Jabar.
     
"Saya ini biar di Bandung, tapi saya belajar agamanya ya di Banten. Jadi kalau untuk kemajuan Banten saya sangat concern," kata Mahmud.
    
Menurutnya, kondisi PTAIS di Banten saat ini jauh dari bisa dikatakan ideal, baik secara fisik maupun SDM. Untuk itu, dirinya sangat menyambut baik itikad Pemprov Banten untuk turun membantu.
    
"Jadi kami harapkan ke depan PTAIS di Banten bangunannya sudah tidak ada yang kumuh. Dosennya tidak ada lagi yang gajinya tidak ideal. Tidak ada lagi yang mau pakai laptop saja gantian," katanya.
     
Ia mengatakan, keberadaan perguruan tinggi swasta termasuk PTAIS sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan Negara. Hal itu tercermin dari minimnya daya tampung perguruan tinggi negeri dibanding jumlah peminat.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019