Tangerang (Antaranews Banten) - Kota Tangerang terpilih menjadi tuan rumah acara 31st Peranakan Convention yang diikuti ratusan delegasi yang terkumpul dari 10 negara di benua Asia, termasuk Indonesia.
Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin di Tangerang, Sabtu, menyatakan 31st Peranakan Convention mengusung tema "Exploring The Root of Peranakan" dan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 23 hingga 24 November 2018.
Menurut dia, menjadi tuan rumah kegiatan internasional itu merupakan kebanggaan bagi Kota Tangerang.
"Welcome to Tangerang City', Banten, Indonesia. Suatu kehormatan bagi kami atas kesempatan untuk menunjukan keramah tamahan masyarakat Kota Tangerang di mata dunia," katanya.
Sachrudin menjelaskan keberadaan Suku Tionghoa di Kota Tangerang menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan sebagai bagian dari kebhinekaan yang ada di kota berjuluk seribu industri sejuta jasa ini.
"Sejak tahun 1407 sudah tinggal di Tangerang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari negara kesatuan Indonesia," ujarnya.
Sachrudin juga mengajak para delegasi dari berbagai negara untuk dapat berkunjung ke salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Tangerang yang juga menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat dari Suku Tionghoa.
"Di Tangerang ada kawasan Pasar Lama, dimana menjadi bukti keberagaman budaya yg ada di kota Tangerang," terang Sachrudin.
Sementara itu, Ketua Pelaksana 31st Peranakan Convention Hudaya Halim menjabarkan salah satu alasan digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam hal ini Kota Tangerang untuk dapat lebih dikenal di mata internasional. "Our mission to make a peace and harmony for our nation," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin di Tangerang, Sabtu, menyatakan 31st Peranakan Convention mengusung tema "Exploring The Root of Peranakan" dan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 23 hingga 24 November 2018.
Menurut dia, menjadi tuan rumah kegiatan internasional itu merupakan kebanggaan bagi Kota Tangerang.
"Welcome to Tangerang City', Banten, Indonesia. Suatu kehormatan bagi kami atas kesempatan untuk menunjukan keramah tamahan masyarakat Kota Tangerang di mata dunia," katanya.
Sachrudin menjelaskan keberadaan Suku Tionghoa di Kota Tangerang menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan sebagai bagian dari kebhinekaan yang ada di kota berjuluk seribu industri sejuta jasa ini.
"Sejak tahun 1407 sudah tinggal di Tangerang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari negara kesatuan Indonesia," ujarnya.
Sachrudin juga mengajak para delegasi dari berbagai negara untuk dapat berkunjung ke salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Tangerang yang juga menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat dari Suku Tionghoa.
"Di Tangerang ada kawasan Pasar Lama, dimana menjadi bukti keberagaman budaya yg ada di kota Tangerang," terang Sachrudin.
Sementara itu, Ketua Pelaksana 31st Peranakan Convention Hudaya Halim menjabarkan salah satu alasan digelarnya kegiatan tersebut adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam hal ini Kota Tangerang untuk dapat lebih dikenal di mata internasional. "Our mission to make a peace and harmony for our nation," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018