Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menangani bencana alam di 24 kecamatan tersebar pada 106 desa akibat cuaca ekstrem yang menerjang dua pekan lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa, mengatakan bencana banjir, pergerakan tanah dan longsoran di daerah itu mengakibatkan kerusakan rumah kategori berat sebanyak 121 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 215 unit.
Bencana alam di 24 kecamatan di 106 desa yang terjadi di 150 titik dan 1.958 unit rumah terendam banjir menyebabkan lima warga dilaporkan meninggal dunia serta satu luka-luka.
"Kami memperkirakan estimasi kerugian akibat bencana alam itu hingga mencapai Rp11 miliar," kata Febby.
Baca juga: Pemkab Lebak perpanjang masa tanggap darurat, sampai 30 Desember
Menurut dia, saat ini, warga yang masih tinggal di pengungsian akibat pergerakan tanah menempati gedung SMPN 8 di Desa Cidikit Kecamatan Bayah sebanyak 67 KK dengan 180 jiwa.
Sedangkan, untuk Desa Panyaungan Kecamatan Cihara terdapat pengungsi di tenda 24 KK dengan 81 jiwa.
Mereka yang tinggal di pengungsian itu karena kondisi bangunan rumah mengalami kerusakan dan hingga kini setiap hari mendapatkan bantuan makanan.
"Semua bangunan rumah yang rusak akibat bencana alam itu akan diajukan untuk mendapatkan bantuan stimulan atau relokasi setelah hasil rekomendasi penelitian dan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)," kata Febby.
Baca juga: BPPTKG lakukan penelitian di lokasi bencana pergerakan tanah Lebak
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024