Masyarakat korban banjir rob di Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, memerlukan bantuan logistik hingga obat-obatan sebagai pencegahan adanya penularan penyakit akibat bencana alam tersebut.
"Kami minta tolong agar bisa dikirimkan bantuan kebutuhan bayi dan balita untuk obat-obatan, karena sudah pada terserang penyakit gatal. Dan kami juga membutuhkan bantuan logistik makanan," kata Ketua Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Tangerang, Rosita di Tangerang, Senin.
Ia mengungkapkan saat ini genangan banjir rob masih melanda wilayahnya tersebut. Bahkan, bencana itu meluas ke arah permukiman yang ada di sekitar pesisir pantai utara (Pantura) Kabupaten Tangerang.
"Kita disini bukan pesisir saja yang terdampak, karena air rob meluas ke seluruh wilayah Dadap," ucapnya.
Baca juga: 1.963 jiwa di Dadap Tangerang terdampak banjir rob
Bencana alam banjir yang terjadi sejak Jumat (13/12) lalu hingga Senin (16/12) ini, akibatkan puluhan rumah dan lahan di permukiman warga tersebut terdampak.
Genangan banjir masih merendam dan meluas ke seluruh permukiman warga di tiga RW dengan 10 rukun tetangga (RT) dengan ketinggian air rata-rata 30-60 centimeter.
"Banjir hingga saat ini masih melanda sudah empat hari. Tetapi warga bertahan di rumah masing-masing," ujarnya.
Kendati demikian, dengan terjadinya musibah ini sebagian warga hingga balita mulai terserang penyakit kulit seperti gatal-gatal dan memerlukan pertolongan medis.
"Khususnya bagi warga di RW 03, RT 03. Warga hingga balita sekarang terkena penyakit, jadi kami sangat membutuhkan bantuan," ungkapnya.
Baca juga: Sejumlah korban banjir di Tangerang terserang penyakit
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan sebanyak 1.963 jiwa dari 663 kepala keluarga (KK) di tiga rukun warga (RW) di Kampung Dadap, Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi terendam banjir rob.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara, di Tangerang, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 663 KK dengan 1.963 jiwa di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang terdampak bencana alam tersebut.
"Saat ini banjir rob masih menggenang dengan ketinggian 30 sampai 40 centimeter," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga RW yang terdampak banjir rob meliputi RW 03, RW 04, dan RW 05. Di wilayah RW 03 sebanyak 253 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 63 KK (183 jiwa ), RT 02 sebanyak 64 KK (179 jiwa), RT 03 sebanyak 61 KK (168 jiwa), dan RT.04 sebanyak 65 KK (261 Jiwa).
Di wilayah RW 04 sebanyak 230 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 60 KK (272 jiwa), RT02 sebanyak 55 KK (216 jiwa), RT 03 sebanyak 57 KK (226 jiwa), RT 04 sebanyak 561 KK (181 jiwa), dan di wilayah RW 05 sebanyak 180 KK, terdiri atas RT 02 (152 jiwa ) dan RT 03 (125 jiwa).
Baca juga: Pemkab Lebak perpanjang masa tanggap darurat, sampai 30 Desember
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kami minta tolong agar bisa dikirimkan bantuan kebutuhan bayi dan balita untuk obat-obatan, karena sudah pada terserang penyakit gatal. Dan kami juga membutuhkan bantuan logistik makanan," kata Ketua Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Tangerang, Rosita di Tangerang, Senin.
Ia mengungkapkan saat ini genangan banjir rob masih melanda wilayahnya tersebut. Bahkan, bencana itu meluas ke arah permukiman yang ada di sekitar pesisir pantai utara (Pantura) Kabupaten Tangerang.
"Kita disini bukan pesisir saja yang terdampak, karena air rob meluas ke seluruh wilayah Dadap," ucapnya.
Baca juga: 1.963 jiwa di Dadap Tangerang terdampak banjir rob
Bencana alam banjir yang terjadi sejak Jumat (13/12) lalu hingga Senin (16/12) ini, akibatkan puluhan rumah dan lahan di permukiman warga tersebut terdampak.
Genangan banjir masih merendam dan meluas ke seluruh permukiman warga di tiga RW dengan 10 rukun tetangga (RT) dengan ketinggian air rata-rata 30-60 centimeter.
"Banjir hingga saat ini masih melanda sudah empat hari. Tetapi warga bertahan di rumah masing-masing," ujarnya.
Kendati demikian, dengan terjadinya musibah ini sebagian warga hingga balita mulai terserang penyakit kulit seperti gatal-gatal dan memerlukan pertolongan medis.
"Khususnya bagi warga di RW 03, RT 03. Warga hingga balita sekarang terkena penyakit, jadi kami sangat membutuhkan bantuan," ungkapnya.
Baca juga: Sejumlah korban banjir di Tangerang terserang penyakit
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan sebanyak 1.963 jiwa dari 663 kepala keluarga (KK) di tiga rukun warga (RW) di Kampung Dadap, Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi terendam banjir rob.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara, di Tangerang, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 663 KK dengan 1.963 jiwa di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang terdampak bencana alam tersebut.
"Saat ini banjir rob masih menggenang dengan ketinggian 30 sampai 40 centimeter," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga RW yang terdampak banjir rob meliputi RW 03, RW 04, dan RW 05. Di wilayah RW 03 sebanyak 253 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 63 KK (183 jiwa ), RT 02 sebanyak 64 KK (179 jiwa), RT 03 sebanyak 61 KK (168 jiwa), dan RT.04 sebanyak 65 KK (261 Jiwa).
Di wilayah RW 04 sebanyak 230 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 60 KK (272 jiwa), RT02 sebanyak 55 KK (216 jiwa), RT 03 sebanyak 57 KK (226 jiwa), RT 04 sebanyak 561 KK (181 jiwa), dan di wilayah RW 05 sebanyak 180 KK, terdiri atas RT 02 (152 jiwa ) dan RT 03 (125 jiwa).
Baca juga: Pemkab Lebak perpanjang masa tanggap darurat, sampai 30 Desember
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024