Sejumlah warga yang terdiri dari orang dewasa hingga balita di Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, yang merupakan korban bencana alam banjir rob, mulai terserang berbagai penyakit seiring genangan air di wilayahnya itu belum mengering.
Seperti diungkapkan Rosita, selaku Ketua Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Tangerang, Senin, bahwa sebagian warganya itu sudah terkena berbagai macam penyakit sejak beberapa hari lalu, termasuk anak-anak yang terkena gatal-gatal.
"Khususnya bagi warga di RW 03, RT 03. Warga hingga balita sekarang terkena penyakit, jadi kami sangat membutuhkan bantuan," ungkapnya.
Ia menyampaikan, korban banjir rob yang terserang penyakit tersebut didominasi oleh kelompok anak-anak usia balita terutama di RW 03, RT 03, Dadap, Kecamatan Kosambi.
Lokasi tersebut, katanya, merupakan wilayah terparah diterjang banjir rob akibat meluapnya volume air laut hingga curah hujan yang melanda daerah itu.
"Genangan air masih cukup tinggi, dan ini sudah berlalu selama empat hari sejak dilanda pada Jumat (13/12) lalu," ujarnya.
Baca juga: 1.963 jiwa di Dadap Tangerang terdampak banjir rob
Dia juga menuturkan, meski kondisi bencana tersebut masih melanda, warga di Dadap, Kabupaten Tangerang, masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Hal itu dipilih karena tidak ada tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah setempat.
"Banyak yang mengeluh seperti itu, apalagi sekarang terdapat rumah roboh dan perabotan rumah tangga tidak ada selamat karena air rob tinggi," katanya.
Kendati demikian, ia pun berharap kepada pemerintah daerah khususnya Pemkab Tangerang agar segera mengerahkan bantuan sosial kepada para korban bencana, baik itu bantuan keperluan obat-obatan maupun kebutuhan pangan bagi warga setempat.
"Kami minta tolong kebutuhan bayi dan balita seperti obat karena pada gatal-gatal, dan juga makanan untuk warga karena terisolir," kata dia.
Baca juga: Pemkot optimalkan kelurahan tangguh, buat skema mitigasi atasi banjir
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan sebanyak 1.963 jiwa dari 663 kepala keluarga (KK) di tiga rukun warga (RW) di Kampung Dadap, Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi terendam banjir rob.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara, di Tangerang, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 663 KK dengan 1.963 jiwa di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang terdampak bencana alam tersebut.
"Saat ini banjir rob masih menggenang dengan ketinggian 30 sampai 40 centimeter," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga RW yang terdampak banjir rob meliputi RW 03, RW 04, dan RW 05. Di wilayah RW 03 sebanyak 253 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 63 KK (183 jiwa ), RT 02 sebanyak 64 KK (179 jiwa), RT 03 sebanyak 61 KK (168 jiwa), dan RT.04 sebanyak 65 KK (261 Jiwa).
Di wilayah RW 04 sebanyak 230 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 60 KK (272 jiwa), RT02 sebanyak 55 KK (216 jiwa), RT 03 sebanyak 57 KK (226 jiwa), RT 04 sebanyak 561 KK (181 jiwa), dan di wilayah RW 05 sebanyak 180 KK, terdiri atas RT 02 (152 jiwa ) dan RT 03 (125 jiwa).
Baca juga: Satu keluarga di Tangerang Selatan tewas bunuh diri
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Seperti diungkapkan Rosita, selaku Ketua Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Tangerang, Senin, bahwa sebagian warganya itu sudah terkena berbagai macam penyakit sejak beberapa hari lalu, termasuk anak-anak yang terkena gatal-gatal.
"Khususnya bagi warga di RW 03, RT 03. Warga hingga balita sekarang terkena penyakit, jadi kami sangat membutuhkan bantuan," ungkapnya.
Ia menyampaikan, korban banjir rob yang terserang penyakit tersebut didominasi oleh kelompok anak-anak usia balita terutama di RW 03, RT 03, Dadap, Kecamatan Kosambi.
Lokasi tersebut, katanya, merupakan wilayah terparah diterjang banjir rob akibat meluapnya volume air laut hingga curah hujan yang melanda daerah itu.
"Genangan air masih cukup tinggi, dan ini sudah berlalu selama empat hari sejak dilanda pada Jumat (13/12) lalu," ujarnya.
Baca juga: 1.963 jiwa di Dadap Tangerang terdampak banjir rob
Dia juga menuturkan, meski kondisi bencana tersebut masih melanda, warga di Dadap, Kabupaten Tangerang, masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Hal itu dipilih karena tidak ada tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah setempat.
"Banyak yang mengeluh seperti itu, apalagi sekarang terdapat rumah roboh dan perabotan rumah tangga tidak ada selamat karena air rob tinggi," katanya.
Kendati demikian, ia pun berharap kepada pemerintah daerah khususnya Pemkab Tangerang agar segera mengerahkan bantuan sosial kepada para korban bencana, baik itu bantuan keperluan obat-obatan maupun kebutuhan pangan bagi warga setempat.
"Kami minta tolong kebutuhan bayi dan balita seperti obat karena pada gatal-gatal, dan juga makanan untuk warga karena terisolir," kata dia.
Baca juga: Pemkot optimalkan kelurahan tangguh, buat skema mitigasi atasi banjir
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan sebanyak 1.963 jiwa dari 663 kepala keluarga (KK) di tiga rukun warga (RW) di Kampung Dadap, Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi terendam banjir rob.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara, di Tangerang, Sabtu, mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 663 KK dengan 1.963 jiwa di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang terdampak bencana alam tersebut.
"Saat ini banjir rob masih menggenang dengan ketinggian 30 sampai 40 centimeter," ujarnya.
Dia menyebutkan tiga RW yang terdampak banjir rob meliputi RW 03, RW 04, dan RW 05. Di wilayah RW 03 sebanyak 253 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 63 KK (183 jiwa ), RT 02 sebanyak 64 KK (179 jiwa), RT 03 sebanyak 61 KK (168 jiwa), dan RT.04 sebanyak 65 KK (261 Jiwa).
Di wilayah RW 04 sebanyak 230 KK, terdiri atas RT 01 sebanyak 60 KK (272 jiwa), RT02 sebanyak 55 KK (216 jiwa), RT 03 sebanyak 57 KK (226 jiwa), RT 04 sebanyak 561 KK (181 jiwa), dan di wilayah RW 05 sebanyak 180 KK, terdiri atas RT 02 (152 jiwa ) dan RT 03 (125 jiwa).
Baca juga: Satu keluarga di Tangerang Selatan tewas bunuh diri
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024