Lebak (Antaranews Banten) - Madrasah Tsanawiyah Wasilatul Falah (Wasfal) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten mencetak siswa unggul melalui pendidikan yang mengombinasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) juga iman dan taqwa (Imtaq).
"Kami terus meningkatkan mutu pendidikan untuk melahirkan peserta didik yang berkualitas," kata Kepala Madrasah Tsanawiyah (Mts) Wasilatul Falah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Abdulsalam di Lebak, Jumat.
Pendidikan unggul itu tentu mengedepankan iptek dan imtaq,terlebih kemajuan teknologi begitu pesat.
Untuk mencetak pendidikan unggul, pihaknya menerapkan disiplin baik guru, tenaga kependidikan dan siswa.
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai pukul 07.15 WIB hingga pukul 14.30 WIB.
Para pengajar, tenaga kependidikan dan siswa harus tepat waktu dan tidak terlambat maka akan dikenakan sanksi disiplin.
Sebab, disiplin itu harus ditanamkan agar proses KBM menghasilkan pendidikan berkualitas.
"Saya kira jika guru dan siswa bersikap semaunya dan tidak disiplin maka tidak akan melahirkan pendidikan yang bermutu," katanya menjelaskan.
Menurut Abdulsalam, pihaknya juga mengoptimalkan peningkatan kompetensi tenaga pengajar melalui seminar-seminar, pelatihan di tingkat wilayah binaan (wilbi).
Peningkatan kompetensi itu diharapkan sumber daya manusia (SDM) guru lebih meningkat dan profesional.
Apalagi, saat ini sudah diterapkan Kurikulum (K-13), sehingga guru sebagai pelayan dan siswa sebagai objek.
Mereka siswa belajar lebih aktif dan menyenangkan untuk menggali permasalahan pada bidang mata pelajaran.
Proses KBM juga dilakukan di luar kelas untuk menguji praktek hingga penelitian.
Saat ini, kata dia, tenaga pengajar sebanyak 15 orang itu diantaranya empat orang lulusan S-2 bidang pendidikan.
"Semua guru yang mengajar itu harus mampu menyampaikan metode pembelajaran sesuai dengan bidang mata pelajaran," katanya.
Ia mengatakan madrasah tsnawiyah wasfal Rangkasbitung yang berdiri tahun 1969 hingga kini masih bertahan dan meluluskan ribuan siswa.
Minat masyarakat untuk masuk pendidikan berbasis agama cukup tinggi.
Sebab, pendidikan madrasah memiliki keunggulan adanya mata pelajaran ?agama Islam itu.
Namun, dirinya membatasi hanya delapan rombongan belajar (rombel) mulai kelas tujuh sampai sembilan dengan jumlah siswa di atas 160 orang.
Para siswa dalam rombel itu sebanyak 22 orang per ruangan kelas.
"Kami mengutamakan mutu dan kualitas sehingga siswa dibatasi agar mereka belajar lebih kosentrasi dan serius," katanya.
Muhamad, siswa kelas delapan mengatakan dirinya sekolah di madrasah tsanawiyah wasfal sangat menyenangkan dan lebih aktif belajar.
Proses KBM begitu disiplin sehingga kehadiran guru di kelas tepat waktu.
"Kami setiap hari mengikuti proses KBM dan guru selalu ada," katanya.
Baca juga: BUMN Hadir - Siswa Banten Betah Di Kota Banjarmasin
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami terus meningkatkan mutu pendidikan untuk melahirkan peserta didik yang berkualitas," kata Kepala Madrasah Tsanawiyah (Mts) Wasilatul Falah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Abdulsalam di Lebak, Jumat.
Pendidikan unggul itu tentu mengedepankan iptek dan imtaq,terlebih kemajuan teknologi begitu pesat.
Untuk mencetak pendidikan unggul, pihaknya menerapkan disiplin baik guru, tenaga kependidikan dan siswa.
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai pukul 07.15 WIB hingga pukul 14.30 WIB.
Para pengajar, tenaga kependidikan dan siswa harus tepat waktu dan tidak terlambat maka akan dikenakan sanksi disiplin.
Sebab, disiplin itu harus ditanamkan agar proses KBM menghasilkan pendidikan berkualitas.
"Saya kira jika guru dan siswa bersikap semaunya dan tidak disiplin maka tidak akan melahirkan pendidikan yang bermutu," katanya menjelaskan.
Menurut Abdulsalam, pihaknya juga mengoptimalkan peningkatan kompetensi tenaga pengajar melalui seminar-seminar, pelatihan di tingkat wilayah binaan (wilbi).
Peningkatan kompetensi itu diharapkan sumber daya manusia (SDM) guru lebih meningkat dan profesional.
Apalagi, saat ini sudah diterapkan Kurikulum (K-13), sehingga guru sebagai pelayan dan siswa sebagai objek.
Mereka siswa belajar lebih aktif dan menyenangkan untuk menggali permasalahan pada bidang mata pelajaran.
Proses KBM juga dilakukan di luar kelas untuk menguji praktek hingga penelitian.
Saat ini, kata dia, tenaga pengajar sebanyak 15 orang itu diantaranya empat orang lulusan S-2 bidang pendidikan.
"Semua guru yang mengajar itu harus mampu menyampaikan metode pembelajaran sesuai dengan bidang mata pelajaran," katanya.
Ia mengatakan madrasah tsnawiyah wasfal Rangkasbitung yang berdiri tahun 1969 hingga kini masih bertahan dan meluluskan ribuan siswa.
Minat masyarakat untuk masuk pendidikan berbasis agama cukup tinggi.
Sebab, pendidikan madrasah memiliki keunggulan adanya mata pelajaran ?agama Islam itu.
Namun, dirinya membatasi hanya delapan rombongan belajar (rombel) mulai kelas tujuh sampai sembilan dengan jumlah siswa di atas 160 orang.
Para siswa dalam rombel itu sebanyak 22 orang per ruangan kelas.
"Kami mengutamakan mutu dan kualitas sehingga siswa dibatasi agar mereka belajar lebih kosentrasi dan serius," katanya.
Muhamad, siswa kelas delapan mengatakan dirinya sekolah di madrasah tsanawiyah wasfal sangat menyenangkan dan lebih aktif belajar.
Proses KBM begitu disiplin sehingga kehadiran guru di kelas tepat waktu.
"Kami setiap hari mengikuti proses KBM dan guru selalu ada," katanya.
Baca juga: BUMN Hadir - Siswa Banten Betah Di Kota Banjarmasin
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018