Angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Serang Provinsi Banten terus mengalami penurunan mulai dari 2022 sampai dengan Oktober 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Serang Kamis mengatakan, capaian penurunan angka kematian ibu dan bayi cukup tinggi di bawah angka nasional, dan itu atas kerja atau peran para kader posyandu.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang pada 2022, angka kematian ibu sebanyak 54 orang yang meninggal dunia pasca persalinan, kemudian 2023 menurun menjadi 34 orang, dan pada 2024 hingga Oktober ibu yang meninggal hanya 21 orang. Sedangkan untuk angka kematian bayi pada 2023 sebanyak 200 orang dan tahun ini hanya 106 orang.
"Ini penurunan yang sangat signifikan," katanya.
Tatu mengatakan, kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu setiap tahun dilaksanakan oleh Dinkes karena ada hal-hal atau pemahaman-pemahaman untuk para kader posyandu yang harus disampaikan.
Baca juga: Pemkab Tangerang genjot turunkan angka kematian ibu dan bayi
Baca juga: Pemkab Tangerang genjot turunkan angka kematian ibu dan bayi
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan fokus untuk prioritas strategis angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Salah satu programnya, memperkuat layanan integrasi pelayanan kesehatan primer.
"Pelayanan kesehatan primer tersebut diharapkan bisa menurunkan lebih rendah lagi untuk angka kematian ibu dan angka kematian bayi, itu yang pertama sasarannya," katanya.
Integrasi layanan primer atau ILP berbasis pada masyarakat yang ada di desa dan kecamatan, maka salah satu yang menjadi fokus itu juga adalah kader posyandu karena kader ini akan menjadi agen.
"Agen di dalam menyampaikan informasi, edukasi, promosi, sehingga tentunya perlu adanya peningkatan kapasitasnya," katanya.
Baca juga: Program Balung Anak Kabupaten Serang diperluas
Baca juga: Program Balung Anak Kabupaten Serang diperluas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024