Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN Wihaji menyebutkan pencegahan stunting perlu dilakukan untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.
"Lebih baik dilakukan pencegahan dari mulai kehamilan dan kelahiran bayi agar tidak melahirkan anak stunting," kata Wihaji saat kunjungan kerja ke Desa Pasar Keong, Kabupaten Lebak, Rabu.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN tugasnya memastikan mencegah dan menggerakkan siapa yang dicegah yakni ibu hamil sampai proses melahirkan bayinya agar tidak ada potensi stunting maupun keluarga risiko stunting.
Ia menjelaskan, penanganan stunting itu dilakukan dari hulu yaitu, mulai sejak remaja, calon pengantin, menikah, hamil dan melahirkan.
"Jadi penanganan stunting itu dilakukan pencegahannya dari hulu," katanya.
Baca juga: Menteri KPK/BKKBN minta daerah perkuat percepatan penurunan stunting
Baca juga: Menteri KPK/BKKBN minta daerah perkuat percepatan penurunan stunting
Menurut dia, penanganan stunting tentu melibatkan semua komponen dan tidak bisa ditangani pemerintah saja, tetapi berkolaborasi mulai stakeholder (pemangku kepentingan), organisasi perangkat daerah (OPD), pengusaha dan elemen masyarakat.
Ia mengingatkan, selama ini potensi stunting itu kebanyakan berasal dari kalangan masyarakat miskin ekstrem yang secara ekonomi kesulitan untuk memberikan gizi terbaik bagi ibu hamil dan anak-anak.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dengan semua pihak, termasuk kementerian dan pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat miskin ekstrem agar terangkat kesejahteraannya sehingga mampu mencegah munculnya anak-anak stunting.
"Pemerintah tentu hadir untuk menyelamatkan generasi penerus agar tidak stunting," katanya.
Baca juga: Ada 18.421 keluarga berisiko stunting di Kota Serang
Baca juga: Ada 18.421 keluarga berisiko stunting di Kota Serang
Ia meminta kepala daerah dapat membantu keluarga miskin ekstrem itu dengan program bedah rumah, sanitasi MCK dan air bersih. Serta perlu bantuan pengusaha untuk memberikan makanan bergizi bagi keluarga yang berpotensi stunting.
Selain itu juga Badan Gizi Nasional (BGN) nantinya ikut membantu untuk penanganan gizi.
"Kita siapkan Generasi Emas 2045 maka saat ini harus ikhtiar dan bekerja yang baik untuk mengurangi angka stunting," katanya.
Pada kunjungan kerja itu, Menteri BKKBN menyerahkan piagam penghargaan kepada Kabupaten/Kota dan fasilitas kesehatan yang aktif berperan dalam pelayanan KB terintegrasi di Provinsi Banten, serta mitra kerja yang mendukung program ini di lingkungan perusahaan.
Pada kunjungan kerja itu, Menteri BKKBN menyerahkan piagam penghargaan kepada Kabupaten/Kota dan fasilitas kesehatan yang aktif berperan dalam pelayanan KB terintegrasi di Provinsi Banten, serta mitra kerja yang mendukung program ini di lingkungan perusahaan.
Selain itu, Menteri Wihaji juga memberikan bantuan sembako secara simbolis kepada 100 keluarga berisiko stunting dan melantik bapak asuh dan bunda asuh anak Stunting (BAAS) sebagai bentuk apresiasi kepada individu dan organisasi yang terlibat.
Menteri KPK/BKKBN juga melakukan temu wicara dengan stakeholder (pemangku jabatan) dan masyarakat didampingi oleh Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar dan Pj Bupati Lebak Gunawan Rusminto.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024