Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten minta gabungan kelompok tani (gapoktan) dapat memperkuat kelembagaan kelompok tani sehingga mampu meningkatkan produksi pangan dan ekonomi petani di daerah itu.
 
"Kita berharap gapoktan itu bisa mandiri dan usaha pertanian menjadi andalan ekonomi petani," kata Mahrin, seorang petugas Fungsional Ahli Madya Distan Provinsi Banten saat Pelatihan Kepimpinan Administrator (PKA) bertempat di Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak, Jumat.
 
Pemerintah Provinsi Banten mendorong gapoktan mampu memperkuat kelembagaan sehingga benar-benar petani mandiri dalam pengelolaan usaha pertanian pangan, palawija dan hortikultura.
 
Selama ini, kelembagaan gapoktan di Banten, termasuk di Lebak dinilai tidak berjalan.
 
Pihaknya berharap gapoktan dapat memperkuat kelembagaan sehingga motivasi petani menyumbangkan ketahanan dan kedaulatan pangan menuju swasembada pangan.
 
Kebijakan Presiden Prabowo Subianto juga menargetkan Indonesia mampu swasembada pangan paling lambat 4-5 tahun.

Baca juga: Distan Lebak apresiasi Gapoktan Tambakbaya berhasil panen padi 200 hektare
 
Dengan demikian, gapoktan harus memperkuat kelembagaan antara lain memiliki jiwa dan sikap enterpreneur, manajerial dan leadership.
 
"Kami meyakini jika gapoktan memiliki jiwa dan sikap enterpreneur, manajerial dan leadership maka produksi komoditas pangan menjadikan andalan ekonomi petani," katanya.
 
Menurut dia, pihaknya tanggal 31 Oktober 2024 memberikan pelatihan khusus kepada petugas penyuluh pertanian dari swadaya petani agar memiliki sumber daya manusia.
 
Penyuluh swadaya petani tersebut sehubungan tenaga penyuluh yang ada berstatus ASN kekurangan dengan jumlah 647 orang dan idealnya 1.552 orang atau satu desa satu petugas penyuluh.
 
Kekurangan tenaga penyuluh itu dipastikan berdampak terhadap peningkatan SDM petani dalam pengelolaan usaha pertanian.

Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak gencar perbaikan irigasi
 
Pelatihan penyuluh swadaya petani diharapkan berperan aktif untuk meningkatkan SDM petani sehingga dapat mendongkrak produksi pangan.
 
Selain itu juga mereka mampu membina gapoktan untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani.
 
"Kami memfokuskan meningkat SDM penyuluh swadaya petani," katanya.
 
Menurut dia, pelatihan penyuluh swadaya yang akan dilakukan di Kabupaten Lebak, nantinya dikembangkan di daerah lain di Provinsi Banten.
 
"Kami berharap penyuluh swadaya petani itu kedepannya bisa menjadi mentor bagi petani lainnya sehingga usaha pertanian dapat mengatasi pengangguran dan kemiskinan di pedesaan," kata Mahrin.

Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul
 
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya kini mampu menyumbangkan ketahanan pangan dan mensejahterakan 150 anggotanya dengan mengelola usaha pertanian pangan seluas 80 hektare.
 
Petani di sini bisa memasok beras sekitar 30 ton per bulan ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak.
 
"Kami mengelola usaha pertanian itu, karena kelembagaan usaha dapat menerapkan entrepreneur, leadership dan manajerial," kata Ruhiana.

Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024