Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, dari Januari sampai Agustus 2024 mencapai 2.589 kasus dan 8 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Lebak, Senin, mengatakan masyarakat agar mewaspadai penyebaran DBD menjelang musim pancaroba dari kemarau ke musim penghujan yang berpotensi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Biasanya, populasi nyamuk tersebut berkembangbiak pada genangan air di barang-barang bekas, seperti kaleng, bak, ember, pot bunga dan lainnya.
Oleh karena itu, masyarakat diminta mengaktifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengubur, menimbun dan menutup (3M) barang bekas serta pemberian abate di bak mandi.
Selama ini, kata dia, kegiatan PSN plus 3M dinilai lebih efektif dan murah untuk memutus mata rantai penyebaran kasus DBD.
Selain itu juga masyarakat melakukan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif untuk melakukan PSN plus 3M dan menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat mematikan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Bantu selamatkan nyawa, ayo pahami fase perjalanan klinis DBD
Baca juga: Bantu selamatkan nyawa, ayo pahami fase perjalanan klinis DBD
Menurut dia, kasus DBD tahun 2024 cukup tinggi hingga mencapai 2.589 orang dan 8 orang dilaporkan meninggal dunia.
Kasus DBD itu tentu cukup meningkat dibandingkan tahun 2023 tercatat 764 orang dan empat orang dilaporkan meninggal dunia.
Dengan demikian, pihaknya mengajak masyarakat menjelang musim pancaroba itu meningkatkan kewaspadaan penularan kasus DBD.
"Kami minta warga berperan aktif cegah penyebaran DBD, sehingga bisa mewujudkan derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat," katanya menjelaskan.*
Baca juga: Cegah DBD, kader posyandu diinstruksikan masifkan edukasi PHBSCOPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024