Tangerang Selatan (Antaranews Banten) - Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (Puspiptek) Indonesia memberi kanfasilitas kepada 21 pelaku UMKM untuk melakukan proses pemenuhan standar di berbagai laboratorium milik Puspiptek.
   
"Pemenuhan standar harus dilakukan. Dan saya tahu prosesnya tidak sedikit. Nah melalui Puspiptek, proses yang panjang itu bisa dipangkas. Tapi standar yang dipenuhi tetap sama," kata Kepala Puspiptek Sri Setiawaty di acara Workshop Standardisasi dan Legalisasi Produk di Aula TBIC Puspiptek, Setu, Rabu.
   
Menurut Sri dengan fasilitas yang diberikan oleh Puspiptek ini dapat menguatkan sistem perekonomian Indonesia. Sebab, penguatan yang dilakukan menyasar pada sektor terkecil.
   
"Saya yakin dengan adanya pembinaan ini, pelaku UMKM yang hari ini terpilih akan menguatkan perekonomian bangsa. Sebab, seperti yang kita ketahui kekuatan perekonomian ada di dalam perekonomian terkecil. Seperti mereka, pelaku UMKM," ujar dia.

Baca juga: Puspiptek Gelar Seminar Menumbuhkan Wirausaha Berbasis Teknologi
   
Ditambahkan nantinya proses pembinaan yang diberikan kepada peserta cenderung berbeda. Sebab, produk UMKM yang dihasilkan tidak hanya berada di satu sektor.
   
"Proses pembinaan pasti berbeda. Misal alkes, itu lebih rumit. Sementara makanan lebih mudah. Makanya supaya terarah, kita perlu pembinaan. Supaya mereka tahu apa saja yang harus dipenuhi," ujarnya.
   
Sri mengatakan bahwa saat ini Puspiptek berhasil menyaring peserta sebanyak 21 UMKM untuk menerima fasilitas ini. Sementara seleksi dilakukan secara online sejak awal tahun 2018.
   
"Kami hanya memilih pelaku UMKM yang proposal produknya itu berpotensi diterima oleh masyarakat. Tanpa menanggalkan inovasi dari produk tersebut," tutup Sri.

Pewarta: Annisa

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018