Lebak (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mencatat 261 rumah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ciberang setelah diguyur hujan deras di daerah itu.
"Banjir yang melanda tiga kecamatan itu terjadi Jumat (18/5)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Senin.
Masyarakat yang dilanda banjir sudah kembali ke rumah masing-masing.
BPBD sudah menyalurkan bantuan bahan pokok dan kebutuhan lainnya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena musibah bencana alam.
Dari 261 rumah terendam banjir itu di Desa Sukarame dan Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira.
Desa Tambak Kecamatan Cimarga dan Desa Bintang Resmi Kecamatan Cipanas.
Banjir tersebut mengakibatkan tiga buah sepeda motor hanyut dan tidak ada korban jiwa.
"Semua warga yang yang terkena banjir berada di permukiman bantaran sungai," katanya.
Kaprawi mengatakan, peristiwa bencana alam tersebut setelah hujan deras disertai angin kencang dan sambaran petir di daerah itu.
Selama ini, cuaca buruk masih berpotensi dan warga tetap meningkatkan kewaspadaan.
Peluang cuaca buruk terjadi sore hingga malam hari karena adanya masa peralihan dari hujan ke musim kemarau.
"Kami sudah memperingatkan kepada warga yang tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan," kata Kaprawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Banjir yang melanda tiga kecamatan itu terjadi Jumat (18/5)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Senin.
Masyarakat yang dilanda banjir sudah kembali ke rumah masing-masing.
BPBD sudah menyalurkan bantuan bahan pokok dan kebutuhan lainnya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena musibah bencana alam.
Dari 261 rumah terendam banjir itu di Desa Sukarame dan Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira.
Desa Tambak Kecamatan Cimarga dan Desa Bintang Resmi Kecamatan Cipanas.
Banjir tersebut mengakibatkan tiga buah sepeda motor hanyut dan tidak ada korban jiwa.
"Semua warga yang yang terkena banjir berada di permukiman bantaran sungai," katanya.
Kaprawi mengatakan, peristiwa bencana alam tersebut setelah hujan deras disertai angin kencang dan sambaran petir di daerah itu.
Selama ini, cuaca buruk masih berpotensi dan warga tetap meningkatkan kewaspadaan.
Peluang cuaca buruk terjadi sore hingga malam hari karena adanya masa peralihan dari hujan ke musim kemarau.
"Kami sudah memperingatkan kepada warga yang tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan," kata Kaprawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018