Penjabat Gubernur (Pj) Banten Al Muktabar mengatakan Jambore Kebencanaan tahun ini digagas untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Al Muktabar di Serang, Banten, Kamis, mengatakan bencana merupakan suatu hal yang sangat tidak dikehendaki, tetapi mungkin terjadi. Sehingga, manusia tidak memiliki pilihan untuk mempersiapkan, baik secara individu, keorganisasian dan pemangku kepentingan agar semua memiliki ketangguhan menghadapi bencana.
“Bila terjadi bencana, kita hadapi dengan manajemen tanggap darurat saat peristiwa itu terjadi. Dilanjutkan dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar dia.
Baca juga: Hadapi bencana alam, PMI Lebak siagakan 200 relawan
Baca juga: Hadapi bencana alam, PMI Lebak siagakan 200 relawan
Al Muktabar mengatakan Jambore Kebencanaan merupakan salah satu upaya menumbuhkan kognitif, afektif dan psikomotorik kebencanaan bagi semua pihak yang mendedikasikan diri dalam penanggulangan bencana. Sehingga, manusia diharapkan sebagai insan bencana yang tangguh dan dapat melakukan refleksi diri siaga bencana setiap saat.
Ia mengatakan prototipe luar biasa dan beragam variasinya. Untuk itu, diperlukan sebuah sikap inovasi penanganan bencana di lokasi kejadian.
“Inovasi tersebut, sering muncul di lokasi kejadian, bukan didapatkan dalam teori maupun pelatihan,” kata Al Muktabar.
Baca juga: Pemkab Serang terima penghargaan dari PMI Pusat
Baca juga: Pemkab Serang terima penghargaan dari PMI Pusat
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan Jambore Kebencanaan bertujuan melatih kesiapsiagaan, baik pra-bencana saat bencana maupun setelah terjadinya bencana.
"Jambore ini berkaitan dengan evakuasi dan memberikan pelayanan pada saat terjadi bencana kepada pengungsi," kata Nana.
Pada Jambore Kebencanaan juga diadakan jenis-jenis lomba, antara lain dapur umum, pemasangan tenda dan cerdas cermat serta evakuasi di air.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan anggaran Rp50 miliar untuk antisipasi bencana
Baca juga: Pemprov Banten siapkan anggaran Rp50 miliar untuk antisipasi bencana
Sementara proses penilaian meliputi seluruh komponen. Lomba dapur umum misalnya, penilaian bukan hanya sekedar memasak untuk pengungsi, tapi juga menyediakan menu dari berbagai usia untuk memenuhi kebutuhan gizi dan protein pada korban bencana.
"Juri akan melihat dari data pengungsi, misalnya ada balita, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui agar para pengungsi bisa terjamin kesehatannya dan itu menjadi poin penting dalam penilaian oleh dewan juri, selain dari kecepatan dan ketepatan" kata Nana
Peserta Jambore Kebencanaan adalah kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Pembukaan Jambore Kebencanaan dibuka Pj Gubernur Banten Al Muktabar dengan melepas rangkaian balon gas ke udara.
Baca juga: BPBD Tangerang sebut pelatihan penanganan kebencanaan tidak dipungut biaya
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024