Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten, menerima penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat yang diberikan langsung oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, karena mendukung pengurangan risiko bencana.

Bupati Serang Ratu Tatu Casanah yang juga Ketua PMI Provinsi Banten, di Serang, Selasa, mengaku bersyukur atas penghargaan yang diterima oleh Pemkab Serang.
 
"Alhamdulillah Pemkab Serang mendapatkan penghargaan dari PMI pusat, saya mewakili sebagai kepala daerah," katanya.
 
Penghargaan diberikan pada Momen Pembukaan Latihan Gabungan dan Bakti Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat atau SIBAT PMI Tingkat Nasional III di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: Sekda Kota Tangerang ajak masyarakat berdonasi pada Bulan Dana PMI
 
Penghargaan diberikan atas dukungan dan kontribusi pemerintah daerah dalam pembinaan pembangunan ketangguhan masyarakat di bidang pengurangan risiko bencana, krisis kesehatan, dan pembangunan ketangguhan iklim serta dukungan pemerintah daerah kepada PMI setempat.
 
“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap kegiatan PMI Kabupaten Serang, penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Umum PMI Pusat Pak Jusuf Kalla," katanya.
 
Sebagai informasi, di Provinsi Banten terdapat dua daerah yang mendapatkan penghargaan PMI Pusat yakni Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Adapun total yang mendapat penghargaan itu sebanyak 21 kabupaten dan kota.
 
Baca juga: PMI Tangerang salurkan paket sekolah untuk 50 anak
Sekadar diketahui, Siaga Berbasis Masyarakat atau Sibat adalah pendekatan yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui pemahaman, perencanaan, serta tindakan kolektif.
 
Berikut sepuluh elemen penting dari Program Sibat yaitu keterlibatan masyarakat lokal, pemetaan risiko bencana, pelatihan kesiapsiagaan dan tanggap darurat, pembentukan kelompok siaga bencana, rencana tanggap darurat berbasis masyarakat, pengelolaan sumber daya lokal, peningkatan kesadaran dan edukasi, mitigasi berbasis masyarakat, kerja sama dengan pemangku kepentingan, dan pendekatan komunitas tangguh.
 
Sedangkan tujuan akhirnya adalah membentuk komunitas tangguh yang mampu mengatasi bencana dengan cepat dan efektif, mengurangi korban, serta mempercepat pemulihan setelah bencana terjadi.
 
"Komunitas tangguh adalah komunitas yang sadar akan risiko, siap menghadapi, dan mampu bangkit dengan mandiri," katanya.

Baca juga: PMI Lebak bekerja keras penuhi stok darah dari pendonor lokal

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024