Petani Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan gerakan percepatan tanam padi di bulan September 2024 seluas 7.000 hektare untuk meningkatkan produksi pangan di daerah itu.
 
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Rabu, mengatakan petani diberbagai daerah di 28 kecamatan telah melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung swasembada pangan dan memenuhi ketersediaan pangan dalam negeri.
 
Selama ini, petani Kabupaten Lebak mulai melaksanakan gerakan percepatan tanam, terlebih curah hujan sejak sepekan terakhir cenderung meningkat.
 
Kemungkinan pada bulan Oktober - November mendatang memasuki musim penghujan.
 
"Kami berharap percepatan tanam 7.000 hektare itu bisa menghasilkan produksi pangan pada Desember mendatang," kata Deni.

Baca juga: Masa panen, harga cengkih kering di Lebak turun jadi Rp90 ribu/kg
 
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan petani di sini secara serentak melakukan percepatan tanam padi seluas 150 hektare dengan menggunakan benih varietas Inpari 32, karena memiliki keunggulan dari produktivitas juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
 
Gerakan percepatan tanam itu karena dipastikan awal Oktober sampai November 2024 memasuki musim penghujan.
 
"Kami sekarang sudah melakukan gerakan percepatan tanam karena curah hujan meningkat," katanya.
 
Sementara itu, petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa petani di sini sudah memanen dan langsung kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam.
 
Apalagi, beberapa hari terakhir diwilayahnya pada sore hari curah hujan tinggi sehingga pasokan air dari Bendungan Cijoro berjalan lancar.
 
"Kami sekarang melakukan persemaian benih padi dan dipastikan tanam awal Oktober 2024," kata Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung Akhmad.

Baca juga: Petani di Lebak sambut positif harga kakao tembus Rp90 ribu
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024