Lebak (Antaranews Banten) - Permintaan komoditas pisang menjelang Ramadhan 2018 di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami peningkatan sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
     
"Kami kewalahan melayani pembeli hingga menghabiskan sebanyak tiga ton dari sebelumnya satu ton," kata Adang (50) seorang pedagang pisang di Pasar Rangkasbitung, Kamis.
     
Tingginya permintaan pisang menjelang datang puasa Ramadhan untuk konsumsi makanan berbuka puasa keluarga.
     
Biasanya, pisang dijadikan bahan aneka makanan kolak.
     
Selain itu juga mereka pelaku kerajinan pisang dijadikan bahan makanan campuran,seperti bolu, roti,keripik dan papais.
     
"Kami kebingungan tingginya permintaan itu akibatnya persedian menipis," katanya.
     
Menurut dia, saat ini harga pisang mulai naik menjelang Ramadhan karena tingginya permintaan konsumsi masyarakat.
     
Saat ini, harga pisang ambon dari sebelumnya Rp65.000 naik menjadi Rp100.000/tandan, pisang tanduk semula Rp80,000 kini naik menjadi Rp120.000/tandan, pisang kepok semula Rp70.000 menjadi Rp100.000/tandan.
     
Begitu pula pisang ketan semula Rp55.000 naik menjadi Rp75.000/tandan, pisang emas dari Rp40.000 naik menjadi Rp60.000/tandan dan pisang apuh dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000/tandan.
     
"Kami yakin permintaan pisang itu meningkat hingga menjelang Lebaran," katanya.
     
Begitu juga Yana (50) pedagang pisang di Pasar Rangkasbitung mengaku dirinya kini kesulitan persedian pisang dari petani karena permintaan cenderung meningkat menjelang Ramadhan.
     
"Kami hari ini terjual pisang sekitar dua ton dan dipasok ke Palmerah,Jakarta," katanya.
     
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan komoditas pisang di daerah ini menjadi unggulan pendapatan ekonomi petani.
     
"Kita setiap hari memproduksi pisang hingga ratusan ton per hari dan dipasok ke luar daerah," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018