"Biasanya omzet kita Rp5 juta, namun kini bisa mencapai Rp10 juta per hari, " kata Soleh (55) seorang pedagang pisang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak minta warga waspadai cuaca buruk
Baca juga: Pasien isolasi COVID-19 di Lebak bertambah 119, total jadi 1.381 orang
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak minta warga waspadai cuaca buruk
Baca juga: Pasien isolasi COVID-19 di Lebak bertambah 119, total jadi 1.381 orang
Meningkatnya omzet pendapatan itu, karena selama pandemi permintaan pasar cukup tinggi, terutama dari pelaku usaha keripik, pedagang gorengan, campuran kuliner, konsumsi warga serta pesta hajatan.
Selama ini, kata dia, permintaan konsumen bisa mencapai 500 kilogram/hari dengan harga Rp20 ribu per kilogram, maka omzet mencapai Rp10 juta.
Ia dan para pedagang lainnya menampung pisang dari wilayah Lebak tengah, termasuk petani Badui, dengan jumlah pasokan per hari berkisar 700 kilogram sampai 1,5 ton.
Untuk jenis pisang, menurut dia, cukup beragama seperti pisang nangka, pisang ambon, pisang ketan, pisang galek, pisang emas, pisang mulih, pisang raja, pisang raja syiam, pisang kepok.
Jasrip (63), pedagag lainnya mengatakan permintaan pisang selama pandemi COVID-19 meningkat hingga bisa meraup keuntungan Rp700 ribu per hari.
Baca juga: Kabupaten Lebak diguyur hujan intensitas sedang
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Lebak bertambah 30 menjadi 6.427 orang
Meningkatnya permintaan konsumen itu, karena adanya kebijakan pemerintah yang membatasi kegiatan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Masyarakat kebanyakan tinggal di rumah bersama anggota keluarga sehingga permintaan pisang meningkat.
Banyak orang yang membeli pisang sebagai makanan alternatif selama di rumah sebab pisang bisa direbus, digoreng, hingga bisa dijadikan bahan campuran makanan.
Selain itu juga dirinya punya banyak langganan tetap sebagai perajin kripik pisang dan pedagang gorengan. "Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan meningkatnya permintaan itu " katanya menjelaskan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan bahwa komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani dan setiap hari puluhan ton dipasok ke pasar Rangkasbitung dan ke luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang.
Bahkan, pisang menjadikan pendapatan bulanan petani dibandingkan tanaman lainya. "Jika tanam pisang seluas dua hektare dipastikan pendapatan Rp8 juta per bulan, " katanya.