Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kembali diguyur hujan dengan intensitas sedang setelah sepekan terakhir dilanda kemarau.
"Kami berharap tibanya curah hujan itu tidak terjadi krisis pasokan air bersih," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Lebak bertambah 30 menjadi 6.427 orang
Baca juga: Kesembuhan pasien COVID-19 di Lebak capai 6.397 orang, 177 meninggal dunia
Saat ini, curah hujan intensitas sedang yang terjadi sore hari tidak menimbulkan banjir maupun longsor. Hujan tersebut tidak disertai petir dan angin kencang.
Peluang hujan intensitas sedang diperkirakan berlangsung selama satu jam juga tidak berpotensi bencana alam, seperti banjir maupun longsor.
"Kami berharap hujan itu bisa memenuhi ketersediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan wilayah Kabupaten Lebak selama sepekan terakhir dilanda kemarau dan berpotensi menimbulkan krisis air bersih juga kebakaran hutan.
BPBD Lebak menyiagakan beberapa truk tangki untuk mengangkut pasokan air bersih, karena musim kemarau di beberapa kecamatan di daerah ini kerap kali dilanda krisis air bersih.
Namun, saat ini curah hujan cukup lumayan dengan intensitas sedang, sehingga bisa memenuhi kebutuhan air bersih.
"Kami berharap curah hujan ini dapat memenuhi ketersediaan air bersih," katanya.
Sejumlah warga Kelurahan Rangkasbitung Barat menampung air hujan untuk kebutuhan mencuci dan wudu, sebab ketersediaan air bersih dari PDAM setempat tidak berjalan lancar.
"Kami menampung air hujan sebanyak satu bak besar dan mencukupi untuk mencuci dan berwudu, " kata Udin, seorang warga Kelurahan Rangkasbitung Barat.