Sejumlah warga di Kabupaten Lebak, Banten memanfaatkan lengkuas goa dan daun pakis yang tumbuh liar di kawasan hutan sebagai salah satu ladang pendapatan bagi keluarga karena memiliki nilai ekonomis.
 
"Kami bersyukur bisa menopang ekonomi dari penjualan lengkuas goa itu," kata Arimanuk (50) saat ditemui di kawasan hutan antara ruas jalan Rangkasbitung-Muncang di Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Menurut dia, setiap hari dirinya membawa alat cangkul dan karung pergi ke kawasan hutan di sekitar Kecamatan Cimarga hingga Muncang untuk mencari tanaman lengkuas goa tersebut.
 
Lengkuas goa sendiri sangat mudah didapatkan di kawasan hutan dan tumbuh dengan tanaman hutan lainnya meski untuk mendapatkan harus berjalan kaki hingga empat kilometer.

Hasilnya, dalam sehari bisa mengumpulkan lengkuas goa antara 120-150 kilogram per hari dan biasanya dijual per bulan dengan harga Rp1.500 per kilogram.

"Lengkuas biasanya dikirim ke Jawa Tengah untuk obat tradisional," kata Arimanuk menambahkan.

Baca juga: Petani Lebak kembangkan ubi jalar ungu guna katrol ekonomi keluarga

Khusus untuk daun pakis, masyarakat bisanya menjual ke penampung dan selanjutnya dijual ke sejumlah pasar termasuk ke Jakarta seperti Pasar Kemayoran maupun Palmerah. Selain itu ke Pasar Ciputat Tangerang Selatan.

"Kami setiap hari memasok daun pakis hingga daun singkong ke luar daerah dan bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp6 juta per bulan," kata warga Sindangwangi Kecamatan Muncang, Lebak H Sukatma.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya mengapresiasi warga yang memanfaatkan tanaman liar di kawasan hutan  sehingga bisa mendatangkan penghasilan keluarga.
 
"Kami berharap warga berperan aktif untuk menumbuhkan ekonomi lokal sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga," katanya.

Baca juga: Petani bambu di Lebak mampu tumbuhkan ekonomi keluarga

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024