Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berupaya menjaga pasokan cabai lewat kerja sama dengan daerah lain, di tengah lesu produksi komoditas tersebut dari para petani di wilayah setempat.
 
Penjabat Gubernur Al Muktabar di Serang, Rabu mengatakan ada upaya-upaya jangka pendek melalui kerja sama dengan sejumlah provinsi.
 
"Yang short term, kita kan mengadakan kerjasama dengan daerah kan, dengan Jawa Tengah, dengan Sumatera Barat, seperti selama ini terjadi. Sehingga pasukan cabai itu tetap stabil dan ada," kata Muktabar.
 
Dia mengatakan jumlah petani cabai di Banten terbatas, dan hanya di beberapa wilayah tertentu. Sementara, petani lebih menyukai menanam padi.
 
Hal itu, lanjut dia, jauh berbeda dengan kondisi petani di Jawa Tengah, sebagai perbandingan, yang menanam cabai secara berkala.

Baca juga: Pemkab Serang evaluasi pengendalian inflasi, upaya stabilitas harga
 
Selain itu Al Muktabar mengatakan petani Banten lebih mengutamakan menanam padi.

"Jadi hanya di sela-selanya saja menanam cabai," katanya menambahkan.

Atas kondisi tersebut, ia meminta Dinas Pertanian setempat untuk mengintensifkan pertanian komoditas cabai hingga Kabupaten/Kota, meskipun peminatnya belum tinggi.
 
"Jadi nanti kita minta Kabupaten/Kota juga menekuni komoditi itu, dan itu menguntungkan bagi petani. Hanya itu tadi, kita belum peminat petaninya yang intensif gitu," ujar dia.
 
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diakses pada pukul 07.50 WIB, harga rata-rata nasional cabai merah keriting menjadi Rp35.720 per kg, sedangkan cabai rawit merah tembus Rp46.240 per kg.

Baca juga: Petani di Kota Tangerang panen 600 kilogram bawang merah

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024