Panen raya di Kabupaten Lebak, Banten yang akan berlangsung pada Agustus - September 2024 seluas 20 ribu hektare dan diprediksi dapat menyumbangkan ketersediaan pangan masyarakat dan peningkatan ekonomi keluarga petani.
 
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Selasa, mengatakan selama ini areal persawahan di daerah itu terpenuhi ketersediaan pasokan air hujan dan irigasi pompanisasi (irpam) sehingga dipastikan tanaman padi memasuki panen raya.
 
Sebelumnya, areal persawahan sempat terancam kekeringan, namun terbantu dengan adanya curah hujan tinggi di daerah itu.

Baca juga: Stok beras medium lokal di Kabupaten Lebak melimpah
 
Sekarang tanaman padi kini tumbuh hijau dengan subur tanpa serangan hama maupun organisme penyakit tanaman (OPT) dan usia tanam antara 60 sampai 75 hari setelah tanam.
 
Namun demikian, pihaknya tetap menyiagakan pompanisasi untuk mengatasi kekeringan agar tanaman padi bisa dipanen.
 
Berdasarkan laporan BMKG pada Juli - Agustus 2024 diprakirakan kemarau panjang, tetapi curah hujan cukup tinggi sehingga persediaan air untuk tanaman padi terpenuhi.
 
"Kami sampai hari ini belum menerima laporan petani mengalami kekeringan," kata Deni.

Baca juga: Gula aren asal Kediri "banjiri" pasar Rangkasbitung Lebak
 
Menurut Deni, kebanyakan petani yang dipastikan panen raya Agustus - September 2024 itu menggunakan benih inpari 32, sehingga tahan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman.
 
Saat ini, petani terus berupaya untuk merawat tanaman padi agar tumbuh subur, sehingga dapat meningkatkan produktivitas sampai 6 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.
 
"Kami merasa senang melihat tanaman padi terpenuhi ketersediaan air hujan maupun irigasi pompanisasi (irpam)," katanya menjelaskan.

Baca juga: Atasi balita stunting, Pemkab Lebak distribusikan telur
 
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan diperkirakan areal persawahan di wilayahnya seluas 150 hektare memasuki panen raya pada Agustus 2024.
 
Sebab, mereka petani melakukan percepatan tanam pada bulan Juni 2024 lalu dan panen Agustus mendatang.
 
Selama ini, tanaman padi di wilayahnya dengan mengoptimalkan irpam dari sumber air permukaan Sungai Ciujung.
 
"Kami yakin panen Agustus 2024 dipastikan bisa memenuhi ketersediaan beras untuk Pasar Rangkasbitung dengan memasok sekitar 60 ton per bulan sampai kembali panen raya pada awal 2025," kata Ruhiana.
 
Sementara itu, sejumlah petani di Kabupaten Lebak mengaku bahwa panen padi tahun 2024 dipastikan menguntungkan dengan harga gabah basah Rp7.000/ kilogram ditampung oleh pengepul.
 
"Jika menjual 5 ton dengan harga Rp7.000/kg maka diakumulasikan menghasilkan pendapatan Rp35 juta/hektare," kata Saman (60) petani Cikulur Kabupaten Lebak.   

Baca juga: Dewan Banten dorong Cilangkahan jadi daerah otonomi baru

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024