Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mendukung Indonesia Lumbung Pangan Dunia dengan memaksimalkan peningkatan produksi pangan sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Kita mengoptimalkan lahan seluas 331 ribu hektare untuk peningkatan produksi pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki potensi besar dengan lahan pertanian subur dan luas sehingga cocok untuk pengembangan tanaman padi, jagung, dan sayuran.
 
Selain itu sumber daya air yang melimpah dan tenaga kerja pertanian yang berpengalaman juga menjadi keunggulan.
 
Begitu pula dukungan program pemerintah yang fokus pada pengembangan infrastruktur, benih unggul, dan teknologi pertanian modern sangat membantu meningkatkan produktivitas.
 
Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, seperti perubahan iklim, akses pasar, dan peningkatan adopsi teknologi.

Baca juga: Dorong produktivitas pangan, Distan Lebak optimalkan pompanisasi
 
Untuk itu, pihaknya telah merencanakan beberapa langkah strategis, yaitu pengembangan infrastruktur, pelatihan dan penyuluhan bagi petani, peningkatan kemitraan dengan sektor swasta, dan mendorong penggunaan teknologi informasi pertanian.
 
Dengan potensi dan langkah strategis yang ada, dipastikan Kabupaten Lebak mampu menyumbangkan kontribusi signifikan dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
 
"Kita bekerja keras, berinovasi, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan itu," kata Deni.
 
Menurut dia, selama ini, Kabupaten Lebak sebagai lumbung pangan di Provinsi Banten dengan produktivitas pangan hingga di atas 450 ribu ton setara beras.
 
Produktivitas pangan sebanyak itu dipastikan Kabupaten Lebak surplus pangan hingga dua tahun ke depan dengan jumlah penduduk 1,4 juta jiwa.
 
Selain itu juga produksi jagung, ubi kayu, ubi jalar, aneka sayuran dan buah-buahan menjadi andalan ekonomi petani juga memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.

Baca juga: Produksi GKP di Lebak pada Januari-Juni 2024 capai 293.154 ton
 
Oleh karena itu, mereka petani setiap hari memasok produk pertanian pangan, palawija dan hortikultura ke Tangerang, Jakarta, Bogor,Depok, Bekasi hingga Lampung.
 
"Kami mendorong 2.820 kelompok tani dapat meningkatkan perluasan tanaman dengan memanfaatkan lahan 331 ribu hektare guna mewujudkan lumbung pangan dunia itu," katanya.
 
Ia menyebutkan, Provinsi Banten pada 2023 sebagai produsen padi terbesar ke 8 di Indonesia, dengan produksi sebesar 1.686.483 ton gabah kering giling (GKG).
 
Total produksi padi nasional pada tahun yang sama adalah 53,98 juta ton GKG.
 
Dengan demikian, kontribusi produksi padi Banten terhadap total produksi padi nasional adalah sekitar 3,12 persen.
 
"Kami yakin Banten tahun 2024 bisa terealisasi sebagai produsen terbesar pangan padi di Indonesia peringkat lima besar," katanya.

Baca juga: Pemkab Pandeglang gencar lakukan percepatan tanam padi

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024