Produksi gabah kering pungut (GKP) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Januari-Juni 2024 mencapai 293.154 ton yang terdiri dari padi sawah 284.147 ton dan padi gogo 9.007 ton.
 
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Lebak, Selasa, mengatakan produksi GKP sebanyak 293.154 ton itu jika dijadikan Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 243.435 ton dan bila diakumulasikan berbentuk beras 153.924 ton.

Dengan jumlah beras tersebut, lanjut dia, Lebak mengalami surplus 94.325 ton karena penyerapan beras sampai Juni 2024 hanya 59.599 ton dengan penduduk 1,4 juta jiwa.

"Stok pangan di Lebak masih aman untuk tujuh bulan ke depan," kata Deni.

Baca juga: Warga Lebak kembali terima bantuan program pangan dari Bapanas

Meski surplus, lanjut Deni, petani di Lebak terus gencar menjalankan program luas tambah tanam (LTT) ditambah dengan pompanisasi guna menuju swasembada pangan.
 
Program pompanisasi itu digulirkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman guna meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 2 kali tanam selama setahun kini bisa menjadi 3 kali tanam dalam setahun.
 
Peningkatan IP itu dipastikan dapat meningkatkan produksi pangan sehingga bisa memenuhi ketersediaan pangan nasional juga dapat mengurangi impor beras dalam menghadapi musim kemarau berkepanjangan.
 
"Kami berkolaborasi untuk meningkatkan produksi pangan dengan petani, kelompok tani, TNI sebagai pendamping juga tenaga penyuluh di lapangan," pungkas Deni.

Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang distribusikan program pangan dan SPHP

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024