Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menyebutkan 24 puskesmas di daerah itu telah meluncurkan penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) guna meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.

"Setelah kick off (mulai) dilakukan pada Mei 2024, dari 39 puskesmas yang ada, sebanyak 24 puskesmas yang sudah melakukan launching (peluncuran) ILP," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang Senin.

Sebanyak 15 puskesmas lainnya di daerah setempat masih dalam proses sosialisasi penerapan ILP.

Ia mengatakan peluncuran ILP dalam waktu yang berbeda karena menyesuaikan dengan jadwal posyandu di setiap wilayah. 

“Kami akan targetkan semua posyandu mulai menjalankan pelayanan ILP, dan untuk 15 puskesmas yang belum melakukan launching ini sedang berproses dalam menyosialisasikan kegiatan ILP ke lintas program dan kader,” ujarnya.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang hadirkan puskesmas pembantu di tingkat kelurahan

Puskesmas Karawaci Baru menggelar pelayanan posyandu ILP di Posyandu Cempaka Wangi di RW 03, Kelurahan Nusa Jaya Karawaci

Kepala Puskesmas Karawaci Baru dr Dece Feriyeni menerangkan ILP sebagai transformasi sistem kesehatan nasional mengenai pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan primer yang semakin terintegrasi, menyasar skrining kesehatan usia nol bulan hingga lansia, yakni bayi, balita, remaja, ibu hamil, dan lansia.

“Pelayanan ILP ini merupakan transformasi penggabungan antara layanan posyandu dan posbindu, di mana ke depannya pelaksanaannya akan menjadi satu kegiatan yang sama, dengan harapan dapat mendekatkan layanan kesehatan dan skrining kesehatan sedini mungkin,” ujarnya.

Baca juga: Orang tua di Kota Tangerang diimbau bawa anak ke puskesmas ikut imunisasi

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan ILP upaya penanganan kesehatan secara terpadu yang fokus pada langkah-langkah promotif dan preventif kesehatan.

Ia menyatakan mendorong upaya kolaboratif seluruh pihak guna mengoptimalkan percepatan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi di Kota Tangerang.

Selain itu, ia menyatakan keinginan agar implementasi ILP tidak hanya memberikan kualitas pelayanan secara komprehensif, namun juga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

"Integrasi ini juga tentunya harus dapat mendekatkan pelayanan kesehatan di tengah masyarakat. Untuk itulah pemberdayaan pustu dan posyandu ini kita lakukan termasuk dengan upaya redistribusi fasos (fasilitas sosial) fasum (fasilitas umum) dan community center (pusat komunitas) agar masyarakat semakin banyak pilihan layanan kesehatan yang mencakup ke semua klaster mulai dari dewasa hingga anak-anak dan balita, termasuk juga terkait penanganan stunting." katanya.

Baca juga: Usai berhaji jamaah diminta laporkan kondisi kesehatan ke puskesmas

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024