Pemerintah Kota Tangerang menggandeng lima rumah sakit terkait pelayanan penanganan rujukan balita stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas).
"Perjanjian kerja sama dengan lima rumah sakit tersebut sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan stunting di Kota Tangerang dengan menambah pelayanan untuk rujukan balita yang stunting," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) bersama perwakilan lima Kepala RS di Kota Tangerang, Selasa.
Lima rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sitanala Tangerang, Rumah Sakit An-Nisa Tangerang, Rumah Sakit Hermina Periuk, Rumah Sakit Primaya Tangerang, dan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug.
"Alhamdulillah, kita melangkah satu langkah di depan setelah bulan lalu kita lakukan intervensi serentak pencegahan stunting, anak-anak, bayi, dan balita yang telah ditimbang kini dirujuk untuk dirawat di rumah sakit," katanya.
Baca juga: ASN Tangerang diajak jadi "Bapak Asuh" intervensi pencegahan stunting
Menurut dia, dengan kerja sama tersebut, jumlah fasilitas kesehatan atau rumah sakit untuk rujukan bagi anak-anak stunting menjadi bertambah, yang tadinya hanya satu di RSUD Kota Tangerang, sekarang bertambah menjadi enam rumah sakit.
Ia menegaskan Pemkot Tangerang terus berkomitmen dan berupaya untuk mengatasi dan menuntaskan permasalahan stunting di Kota Tangerang.
"Tentunya akan kita evaluasi terus sesuai kebutuhan, dan bukan tidak mungkin rumah sakit yang akan menjadi rujukan akan kita tambah lagi sehingga anak-anak stunting di Kota Tangerang dapat memperoleh perawatan secara intensif dan gratis di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Tangerang," katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak atas kolaborasi serta kerja samanya dalam upaya penanganan stunting, dan berharap melalui upaya-upaya tersebut, permasalahan stunting di Kota Tangerang dapat segera tertangani.
"Harapan kita semua tentunya agar anak-anak di Kota Tangerang senantiasa sehat dan cerdas dapat kita wujudkan bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Di Cibodas Tangerang, rutinkan gerakan sedekah sampah jadi pangan anak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan lima rumah sakit tersebut untuk memperkuat dan mempermudah rujukan untuk perawatan anak-anak yang stunting.
"Jadi, kami sudah melakukan pemetaan mana saja sesuai dengan wilayah-wilayah kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, dengan kerja sama ini mempermudah akses yang sebelumnya ada di RSUD Kota Tangerang," ungkapnya.
Ia melanjutkan, perawatan yang akan diberikan di antaranya konsultasi dengan dokter spesialis anak terhadap rujukan stunting dari puskesmas, pemeriksaan gizi dan penyakit-penyakit kronis apabila diderita, serta stunting akibat penyakit kronis atau bawaan.
"Nanti, dokter spesialis anak akan memeriksa apakah ada penyakit kronis yang diderita anak tersebut. Jika ada, maka harus diselesaikan terlebih dahulu dan dilihat stuntingnya apakah efek dari penyakit kronis atau bawaan. Nanti, dokter spesialis anak akan merumuskan apa saja yang harus dilakukan terhadap anak tersebut, lalu ditata laksana apabila ada yang dilaksanakan di puskesmas," kata dia.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang latih kader posyandu pengukuran pertumbuhan balita
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Perjanjian kerja sama dengan lima rumah sakit tersebut sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan stunting di Kota Tangerang dengan menambah pelayanan untuk rujukan balita yang stunting," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) bersama perwakilan lima Kepala RS di Kota Tangerang, Selasa.
Lima rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sitanala Tangerang, Rumah Sakit An-Nisa Tangerang, Rumah Sakit Hermina Periuk, Rumah Sakit Primaya Tangerang, dan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug.
"Alhamdulillah, kita melangkah satu langkah di depan setelah bulan lalu kita lakukan intervensi serentak pencegahan stunting, anak-anak, bayi, dan balita yang telah ditimbang kini dirujuk untuk dirawat di rumah sakit," katanya.
Baca juga: ASN Tangerang diajak jadi "Bapak Asuh" intervensi pencegahan stunting
Menurut dia, dengan kerja sama tersebut, jumlah fasilitas kesehatan atau rumah sakit untuk rujukan bagi anak-anak stunting menjadi bertambah, yang tadinya hanya satu di RSUD Kota Tangerang, sekarang bertambah menjadi enam rumah sakit.
Ia menegaskan Pemkot Tangerang terus berkomitmen dan berupaya untuk mengatasi dan menuntaskan permasalahan stunting di Kota Tangerang.
"Tentunya akan kita evaluasi terus sesuai kebutuhan, dan bukan tidak mungkin rumah sakit yang akan menjadi rujukan akan kita tambah lagi sehingga anak-anak stunting di Kota Tangerang dapat memperoleh perawatan secara intensif dan gratis di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Tangerang," katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak atas kolaborasi serta kerja samanya dalam upaya penanganan stunting, dan berharap melalui upaya-upaya tersebut, permasalahan stunting di Kota Tangerang dapat segera tertangani.
"Harapan kita semua tentunya agar anak-anak di Kota Tangerang senantiasa sehat dan cerdas dapat kita wujudkan bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Di Cibodas Tangerang, rutinkan gerakan sedekah sampah jadi pangan anak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan lima rumah sakit tersebut untuk memperkuat dan mempermudah rujukan untuk perawatan anak-anak yang stunting.
"Jadi, kami sudah melakukan pemetaan mana saja sesuai dengan wilayah-wilayah kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, dengan kerja sama ini mempermudah akses yang sebelumnya ada di RSUD Kota Tangerang," ungkapnya.
Ia melanjutkan, perawatan yang akan diberikan di antaranya konsultasi dengan dokter spesialis anak terhadap rujukan stunting dari puskesmas, pemeriksaan gizi dan penyakit-penyakit kronis apabila diderita, serta stunting akibat penyakit kronis atau bawaan.
"Nanti, dokter spesialis anak akan memeriksa apakah ada penyakit kronis yang diderita anak tersebut. Jika ada, maka harus diselesaikan terlebih dahulu dan dilihat stuntingnya apakah efek dari penyakit kronis atau bawaan. Nanti, dokter spesialis anak akan merumuskan apa saja yang harus dilakukan terhadap anak tersebut, lalu ditata laksana apabila ada yang dilaksanakan di puskesmas," kata dia.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang latih kader posyandu pengukuran pertumbuhan balita
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024