Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar menginstruksikan kepada para kader PKK untuk melakukan pendampingan dan pencatatan keluarga yang berisiko stunting melalui E-Dasawisma.
"Kader PKK harus mendampingi anak-anak tersebut mulai dari memonitor asupan nutrisi, stimulasi, dan memastikan datang ke pelayanan kesehatan. Semua harus dilakukan secara door to door sesuai data by name by address," kata Tine Al Muktabar saat memantau penanganan stunting di Posyandu Melati di Kelurahan Cimone Jaya Kota Tangerang, Kamis.
Ia menjelaskan, permasalahan stunting di Indonesia menjadi salah satu fokus utama untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2045.
Maka setiap daerah berusaha menurunkan angka stunting sesuai target nasional yaitu 14 persen.
Baca juga: PKK Banten jadikan penanganan stunting sebagai program prioritas
Guna memastikan pendampingan terus berlangsung, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten melakukan monitoring ke Kota Tangerang
"Kami lihat juga posyandunya sudah bagus mulai dari gedung, arena bermain anak, pelayanan kesehatan juga sudah mumpuni," katanya.
Ketua Bidang IV TP PKK Kota Tangerang Yusnidar Simatupang menjelaskan, tidak hanya monitoring pada agenda tersebut, melainkan ada juga pemberian bantuan makanan bagi 95 anak berisiko stunting di Kecamatan Karawaci. Lalu, para kader juga diberikan masukan terkait pendampingan secara langsung.
Baca juga: Wali Kota Tangerang: DAU sasar pembangunan hingga penanganan stunting
"Sebanyak 95 anak ini sesuai dengan data yang ada di E-Dasawisma di wilayah Kecamatan Karawaci. Kami juga terus melakukan pendampingan bukan hanya sebulan sekali tetapi terus menerus setiap hari perkembangan anak tersebut kami dampingi dan catat," katanya.
Dengan demikian, diharapkan kasus stunting di Kota Tangerang dapat terus menurun dan zero case new stunting atau tidak ada kasus stunting baru. Sehingga, dapat menciptakan anak-anak Kota Tangerang yang cerdas dan sehat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Ini tentu menjadi fokus bersama baik dari PKK dan juga seluruh OPD di Kota Tangerang serta masyarakat. Mudah-mudahan, kasus stunting di Kota Tangerang terus menurun dan tidak ada kasus stunting baru," katanya.
Baca juga: Diskominfo Tangerang siapkan aplikasi data kasus stunting realtime
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kader PKK harus mendampingi anak-anak tersebut mulai dari memonitor asupan nutrisi, stimulasi, dan memastikan datang ke pelayanan kesehatan. Semua harus dilakukan secara door to door sesuai data by name by address," kata Tine Al Muktabar saat memantau penanganan stunting di Posyandu Melati di Kelurahan Cimone Jaya Kota Tangerang, Kamis.
Ia menjelaskan, permasalahan stunting di Indonesia menjadi salah satu fokus utama untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2045.
Maka setiap daerah berusaha menurunkan angka stunting sesuai target nasional yaitu 14 persen.
Baca juga: PKK Banten jadikan penanganan stunting sebagai program prioritas
Guna memastikan pendampingan terus berlangsung, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten melakukan monitoring ke Kota Tangerang
"Kami lihat juga posyandunya sudah bagus mulai dari gedung, arena bermain anak, pelayanan kesehatan juga sudah mumpuni," katanya.
Ketua Bidang IV TP PKK Kota Tangerang Yusnidar Simatupang menjelaskan, tidak hanya monitoring pada agenda tersebut, melainkan ada juga pemberian bantuan makanan bagi 95 anak berisiko stunting di Kecamatan Karawaci. Lalu, para kader juga diberikan masukan terkait pendampingan secara langsung.
Baca juga: Wali Kota Tangerang: DAU sasar pembangunan hingga penanganan stunting
"Sebanyak 95 anak ini sesuai dengan data yang ada di E-Dasawisma di wilayah Kecamatan Karawaci. Kami juga terus melakukan pendampingan bukan hanya sebulan sekali tetapi terus menerus setiap hari perkembangan anak tersebut kami dampingi dan catat," katanya.
Dengan demikian, diharapkan kasus stunting di Kota Tangerang dapat terus menurun dan zero case new stunting atau tidak ada kasus stunting baru. Sehingga, dapat menciptakan anak-anak Kota Tangerang yang cerdas dan sehat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Ini tentu menjadi fokus bersama baik dari PKK dan juga seluruh OPD di Kota Tangerang serta masyarakat. Mudah-mudahan, kasus stunting di Kota Tangerang terus menurun dan tidak ada kasus stunting baru," katanya.
Baca juga: Diskominfo Tangerang siapkan aplikasi data kasus stunting realtime
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024