Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten mengimbau masyarakat di daerah ini agar mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) sehubungan curah hujan masih tinggi.
"Kita berharap dengan kewaspadaan itu dapat mencegah penyebaran penyakit itu,"kata Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Penyebaran kasus DBD di Kabupaten Lebak hingga kini tercatat 1.400 orang dan dilaporkan enam orang di antaranya meninggal dunia.
Para penderita kasus DBD mendapatkan pengobatan medis di fasilitas kesehatan, seperti klinik, puskesmas hingga rumah sakit.
Baca juga: 18 warga Badui jalani pengobatan TBC selama enam bulan
Baca juga: 18 warga Badui jalani pengobatan TBC selama enam bulan
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat dapat mewaspadai penyebaran kasus penyakit yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Selama beberapa hari terakhir ini curah hujan di Lebak cukup tinggi dan dipastikan populasi nyamuk tersebut berkembang biak di tempat - tempat genangan air yang tak menyentuh tanah.
Untuk mencegah penyebaran DBD, kata dia, masyarakat melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M (Mengubur, Menguras, dan Menutup barang-barang bekas), serta menaburkan bubuk larvasida di bak mandi yang terdapat genangan air di lingkungan rumah.
Selama ini, kata dia, kegiatan PSN dengan 3M dinilai lebih efektif untuk memutus mata rantai penyebaran kasus DBD.
Baca juga: Enam warga Lebak meninggal akibat DBD
Baca juga: Enam warga Lebak meninggal akibat DBD
"Jika dilakukan PSN dan 3 M maka jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti mati dan tidak menularkan kasus DBD kepada orang lain," kata Budi
Menurut dia, masyarakat jika mengalami suhu demam agar cepat berobat ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.
Sebab, masa kritis saat suhu tubuh turun (normal) tidak demam lagi, sehingga perlu diwaspadai untuk DBD berat dan dengue syok syndrome tanpa penurunan trombosit sampai di bawah 50.000, dan kenaikan hematokrit.
"Kami minta warga jika demam lebih dari dua hari segera pergi berobat ke fasilitas kesehatan,"kata dr Budi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024