Potensi panen raya padi di wilayah Kabupaten Serang yang diperkirakan berlangsung antara Maret hingga April 2024 diprediksi mencapai 17.975 hektare.
"Potensi panen padi di Kabupaten Serang bulan Maret 2024 mencapai 10.102 hektare dan potensi panen bulan April sebesar 17.975 hektare," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo di Serang, Senin.
Suhardjo menjelaskan dengan rata-rata produksi 5,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektare maka panen bulan ini akan menghasilkan 35.058 ton beras dan 62.382 ton di bulan depan.
Sementara kebutuhan di wilayah Kabupaten Serang per bulan selama Ramadhan dan lebaran tahun ini mencapai 15.465 ton per bulan, maka produksi dalam daerah melebihi kebutuhan beras bulan puasa dan lebaran tahun ini.
Di sisi lain, lanjut Suhardjo, bantuan pemerintah yang akan berlangsung hingga Juni 2024 untuk Kabupaten Serang mencapai 85.123 penerima x 10 kg = 850, 121 ton per bulan, sehingga diharapkan bisa menambah stok ketersediaan pangan di masyarakat.
Baca juga: KPPG apresiasi peran perempuan Golkar di Pemilu 2024
Sementara itu, DKPP Kabupaten Serang bersama satgas pangan Polres Serang telah beberapa kali menggelar pangan murah beras SPHP Bulog dari 20 Februari hingga 8 Maret 2024 di berbagai titik di desa dan kecamatan di Kabupaten Serang.
Salah satunya GPM yang telah dilaksanakan yaitu di Kecamatan Carenang beberapa waktu lalu yang dibuka Sekda Kabupaten Serang.
Dalam gelar pangan murah itu bukan hanya beras SPHP, beras premium, beras merah dan beras ketan namun sembilan bahan pangan strategis ikut dipasarkan diantaranya telur ayam, olahan ayam, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, keriting, rawit. Ada juga pangan olahan dan sayuran.
Pertimbangan intervensi pasar terhadap harga beras tersebut karena adanya kenaikan harga beras 7,14 persen untuk beras premium dan 7,69 persen untuk beras medium di bulan Februari lalu, serta intervensi harga pangan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan lebaran. (Adv)
Baca juga: Minimarket di Serang terbakar diduga akibat korsleting listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Potensi panen padi di Kabupaten Serang bulan Maret 2024 mencapai 10.102 hektare dan potensi panen bulan April sebesar 17.975 hektare," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo di Serang, Senin.
Suhardjo menjelaskan dengan rata-rata produksi 5,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektare maka panen bulan ini akan menghasilkan 35.058 ton beras dan 62.382 ton di bulan depan.
Sementara kebutuhan di wilayah Kabupaten Serang per bulan selama Ramadhan dan lebaran tahun ini mencapai 15.465 ton per bulan, maka produksi dalam daerah melebihi kebutuhan beras bulan puasa dan lebaran tahun ini.
Di sisi lain, lanjut Suhardjo, bantuan pemerintah yang akan berlangsung hingga Juni 2024 untuk Kabupaten Serang mencapai 85.123 penerima x 10 kg = 850, 121 ton per bulan, sehingga diharapkan bisa menambah stok ketersediaan pangan di masyarakat.
Baca juga: KPPG apresiasi peran perempuan Golkar di Pemilu 2024
Sementara itu, DKPP Kabupaten Serang bersama satgas pangan Polres Serang telah beberapa kali menggelar pangan murah beras SPHP Bulog dari 20 Februari hingga 8 Maret 2024 di berbagai titik di desa dan kecamatan di Kabupaten Serang.
Salah satunya GPM yang telah dilaksanakan yaitu di Kecamatan Carenang beberapa waktu lalu yang dibuka Sekda Kabupaten Serang.
Dalam gelar pangan murah itu bukan hanya beras SPHP, beras premium, beras merah dan beras ketan namun sembilan bahan pangan strategis ikut dipasarkan diantaranya telur ayam, olahan ayam, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, keriting, rawit. Ada juga pangan olahan dan sayuran.
Pertimbangan intervensi pasar terhadap harga beras tersebut karena adanya kenaikan harga beras 7,14 persen untuk beras premium dan 7,69 persen untuk beras medium di bulan Februari lalu, serta intervensi harga pangan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan lebaran. (Adv)
Baca juga: Minimarket di Serang terbakar diduga akibat korsleting listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024