Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat 441 rumah rusak diterjang longsor dan angin kencang selama Januari hingga 16 Maret 2024.
"Beruntung, bencana alam itu tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal di Rangkasbitung, Lebak,Senin.
Masyarakat yang tempat tinggalnya terdampak bencana alam itu sebanyak 441 rumah dengan kategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.
Namun, untuk kondisi rumah yang rusak berat hingga roboh terpaksa mengungsi ke rumah kerabat maupun saudara.
"Kebanyakan rumah yang terdampak bencana alam itu akibat longsor dan angin kencang," katanya menjelaskan.
Baca juga: BPBD Lebak salurkan bantuan logistik bagi korban longsor
Baca juga: BPBD Lebak salurkan bantuan logistik bagi korban longsor
Menurut dia, BPBD Kabupaten Lebak kini mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan cuaca ekstrem beberapa hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin kencang dan gelombang tinggi.
Potensi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat, angin kencang dan petir dan berpeluang sore hingga malam hari.
Karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.
Baca juga: BPBD Pandeglang imbau warga waspadai dampak pancaroba
Baca juga: BPBD Pandeglang imbau warga waspadai dampak pancaroba
Selama ini, BPBD memetakan daerah rawan bencana alam di Kabupaten Lebak tersebar di 15 kecamatan, termasuk bencana tsunami.
Potensi alam di daerah rawan bencana alam itu, karena terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.
"Kami minta masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca buruk," kata Agust.
Ia mengatakan, pihaknya bersama tim relawan selama 24 jam memberlakukan siap siaga menghadapi cuaca ekstrem itu karena berpotensi menimbulkan bencana alam.
BPBD Lebak kini menyiapkan peralatan evakuasi juga ketersediaan logistik untuk penanggulangan bencana agar mereka dapat ditangani dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami menghadapi cuaca ekstrem juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kemudahan komunikasi agar penanganan bencana alam berjalan maksimal, katanya.
Baca juga: BNPB sebut Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Baca juga: BNPB sebut Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024