Banjir bandang dan tanah longsor kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, mengatakan banjir dan tanah longsor ini terjadi di Desa Labangkar dan Desa Ropang. Keduanya berada di Kecamatan Ropang, Sabtu (24/2) pukul 16.30 Wita.

"Banjir bandang dan tanah longsor ini akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu di Kecamatan Ropang," ujarnya di Mataram, Minggu.

Baca juga: KNPI Cilegon minta Amdal PT Lotte dievaluasi

Ia mengungkapkan akibat banjir bandang tersebut puluhan rumah di Desa Labangkar terendam banjir. Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan tanah longsor sehingga menyebabkan kerugian materi.

"Tanah longsor ini terjadi di pemukiman warga yang bila tidak ditangani akan berdampak meluas ke pemukiman warga lainnya," terang Nurhidayat.

Menurut dia, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Desa Labangkar sebanyak 30 KK, sedangkan, jumlah rumah yang terdampak longsor ada empat unit.

Sedangkan di Desa Ropang, longsor mengakibatkan terlepasnya besi plat bordes jembatan di desa setempat sehingga mengganggu akses pengguna jalan.

"Kebutuhan mendesak yaitu pembangunan bronjong penahan tebing pemukiman dan penanganan perbaikan jembatan limpas Desa Ropang," ujarnya.

Baca juga: Legislator minta PUPR Banten tuntaskan pembangunan drainase di Kota Serang

Menurut Nurhidayat, kondisi saat ini air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing dan membersihkan bekas banjir bandang di jembatan penyeberangan Desa Labangkar.

"Jadi semua ikut terlibat membantu warga baik dari BPBD Kabupaten Sumbawa, TNI/Polri, unsur kecamatan, unsur desa, relawan kebencanaan dan masyarakat," katanya.

Sebelumnya pada Rabu (21/2) sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa juga diterpa bencana banjir dan tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan.

Di antara wilayah yang terdampak tersebut, antara lain Desa Kalabeso, Desa Labuhan Burung, dan Desa Jurumapin yang berada di Kecamatan Buer. Kemudian banjir juga terjadi di Desa Marente, Kecamatan Alas.

Baca juga: BPBD Kota Tangerang sebut titik rawan banjir berkurang

Akibat banjir tersebut, jembatan penghubung antara Desa Kalabeso ke Desa Labuhan Burung Kecamatan Buer terputus. Tidak hanya itu, tanggul penahan tebing di bagian kiri dan kanan jembatan penghubung tersebut ikut ambruk sekitar 60 meter.

Kemudian areal pertanian sekitar 25 hektare terendam banjir dan mengakibatkan gagal panen, termasuk 52 KK juga ikut terdampak banjir bandang tersebut.

Sementara di Desa Marente, Kecamatan Alas, banjir bandang mengakibatkan jembatan penghubung antara Dusun Marente Loka dan Dusun Beru Marente terputus.

Baca juga: 5.413 jiwa di Kabupaten Tangerang terdampak banjir

Pewarta: Nur Imansyah

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024