Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyalurkan sejumlah bantuan sosial (Bansos), bantuan usaha ekonomi produktif (UEP), bantuan jaminan sosial keluarga dalam rangka penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Jumat.

"Program ini bagian dari lanjutan Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak Pemerintah Provinsi Banten," kata Al Muktabar.

Ia mengatakan, ratusan bantuan yang diberikan itu merupakan salah satu tugas pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kita berharap dengan bantuan yang diberikan ini masyarakat bisa lebih produktif, sehingga tercipta stabilitas daerah di Provinsi Banten yang lebih kuat lagi," kata Al Muktabar.

Baca juga: Pj Gubernur resmikan fasilitas dan "teaching hospital" RSUD Banten

Ia mengatakan, bantuan ini pada dasarnya dirancang berdasarkan usulan dari bawah, sehingga apa yang disalurkan benar-benar yang dibutuhkan.

"Seperti alat dengar, bantuan kursi roda, kaki palsu, bantuan peralatan usaha sampai bantuan untuk penanaman stunting dan kemiskinan ekstrem. Itu semua basis datanya dari bawah," kata Al Muktabar.

Al Muktabar menjelaskan, penyaluran Bansos dan UEP sengaja di awal 2024. Selain merupakan program lanjutan dari 2023 juga agar kemanfaatan program bisa lebih cepat dirasakan oleh masyarakat.

Baca juga: Pj Gubernur Banten resmikan 3 SMK Negeri di Kota Serang

Pj Sekda Banten Virgojanti mengatakan, pada 2024 ini Pemprov Banten akan menyalurkan Bansos melalui Dinas sosial Provinsi Banten berupa bantuan kursi roda bagi disabilitas sebanyak 81 unit se Provinsi Banten, bantuan tongkat ketiak bagi disabilitas sebanyak 80 pasang, bantuan kaki palsu bagi disabilitas sebanyak 30 buah.

Kemudian bantuan tongkat kaki tiga bagi lanjut usia sebanyak 200 unit, bantuan jaminan sosial keluarga dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem sebanyak 65.000 dan untuk kota Cilegon sebanyak 2.135 KK, dimana masing-masing mendapatkan Rp500.000.

Selanjutnya, bantuan makanan susu dan telur sebanyak 12.000 penerima, dimana masing-masing mendapatkan 6 kilogram telur dan susu UHT ukuran 125 ml.

"Untuk bantuan UEP sebanyak 740 penerima dimana masing-masing mendapat bantuan alat usaha senilai Rp2,5 juta," kata Virgojanti.

Lalu bantuan alat bantu dengar bagi disabilitas sebanyak 39 pasang.

Baca juga: Hari Bhakti, Pj Gubernur Banten ajak Imigrasi jadi penghubung investasi.

Bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten berupa bantuan beras untuk Kota Cilegon sebanyak 1.890 KPM yang masing-masing menerima 10 Kg.

Bantuan makanan bernutrisi untuk anak stunting sebanyak 425 paket.

"Dalam satu paketnya terdiri dari beras, telur, susu UHT, kacang hijau, biskuit regal, gula aren dan minyak goreng," katanya

Kemudian bantuan pemberdayaan ekonomi perempuan untuk anak perempuan kepala keluarga dan orang tua anak stunting, jenis bantuan yang diberikan oven dan loyang sebanyak 2.200 dan chopper sebanyak 385 buah.

"Lalu bantuan natura untuk perempuan dan anak penyintas kekerasan sebanyak 100 orang berupa beras, kacang hijau, sarden, teh celup, susu, minyak goreng dan tepung terigu," tutupnya.

Sedangkan Bantuan dari DKP Provinsi Banten berupa bantuan ikan konsumsi untuk 100 penerima masing masing penerima mendapatkan 1 kg total 100 kg.

Baca juga: Pemprov Banten gencarkan tanam cabai di pekarangan rumah

Pewarta: Mulyana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024