Harga beras medium di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten, sejak beberapa hari terakhir menebus Rp14.400/kg berdasarkan hasil pemantauan petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat.
 
"Kami akan menggelar operasi pasar (OP) beras untuk mengendalikan harga di pasaran," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Yani di Lebak, Kamis.
 
Begitu juga dengan harga beras medium KW 1 dan KW 2 di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak beberapa hari terakhir melonjak hingga menembus Rp14.200/kg, padahal pekan lalu mencapai Rp13.800/kg.
 
Melonjaknya harga beras medium di pasaran itu karena pasokan beras lokal menipis dan belum memasuki panen.

Baca juga: Lewat program "Food Estate", Lebak produksi beras 320.973 ton
 
Saat ini, harga beras medium dikhawatirkan terus bergerak naik, sebab musim panen baru akan terjadi pada Februari - Maret 2024.
 
Oleh karena itu, pemerintah daerah dan Perum Bulog setempat akan menggelar OP beras.
 
"Kami berharap OP beras medium bisa mengendalikan harga di pasaran," katanya menjelaskan.
 
Sejumlah ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka cukup keberatan harga beras menembus Rp14.200/kg dan kemungkinan terus terjadi lonjakan.
 
Sebab, saat ini pasokan beras dari petani lokal sangat menipis, sehingga perlu dilakukan pendistribusian beras dari Perum Bulog ke pasaran.
 
"Kami berharap pemerintah melakukan OP beras maupun pasar murah agar masyarakat terpenuhi ketersediaan beras dengan harga murah," kata Siti Aminah (45) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemkot Serang tambah SPHP khusus pasokan beras

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024