Pemerintah Kota Tangerang membentuk tim audit kasus stunting (AKS) yang bertujuan untuk mengetahui sekaligus melakukan pencegahan terjadinya kasus stunting
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Selasa, mengatakan tim tersebut nantinya memiliki tugas seperti perbaikan gizi, asupan makanan seimbang, peningkatan akses pelayanan kesehatan berkualitas, dan perbaikan sanitasi
"Kita terus memberikan perhatian pada penanganan stunting, karena stunting dapat menyebabkan pertumbuhan anak terhambat serta berdampak pada masa depan para penerus bangsa," kata Sachrudin usai membuka acara AKS di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Baca juga: Gubernur Banten tebar 1.000 benih ikan nila guna perkuat Gemarikan
Ia menambahkan tindakan lain juga dilakukan untuk mengurangi risiko stunting di Kota Tangerang, seperti penyediaan sumber air minum yang layak, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak serta peningkatan akses pangan bergizi.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Kota Tangerang agar dapat mencapai potensi fisik dan kognitif yang optimal.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Tangerang mengalami penurunan yang signifikan.
Baca juga: Pemkab Lebak targetkan angka stunting turun jadi 20 persen
“Kasus stunting turun dari 15,3 persen pada 2021, menjadi 11,8 persen di 2022. Kontribusi positif ini juga membantu menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Banten dari 24,5 persen menjadi 20,0 persen,” ujarnya.
Sachrudin mengatakan berdasarkan target Provinsi Banten pada tahun 2024, angka prevalensi stunting di Kota Tangerang harus mencapai 9,06 persen, apalagi di tahun 2022, tercatat ada 63.452 keluarga di Kota Tangerang yang berisiko stunting.
“Untuk itu, kita harus bekerja keras, bekerja sama dalam menurunkan angka stunting agar kita dapat menciptakan generasi masa depan yang unggul dan berkualitas. Mari bersama-sama menjadi pelopor dalam penurunan stunting di Kota Tangerang,” ucapnya.
Baca juga: Posyandu Tiara wakili Banten buat inovasi "Gasken" atasi stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Selasa, mengatakan tim tersebut nantinya memiliki tugas seperti perbaikan gizi, asupan makanan seimbang, peningkatan akses pelayanan kesehatan berkualitas, dan perbaikan sanitasi
"Kita terus memberikan perhatian pada penanganan stunting, karena stunting dapat menyebabkan pertumbuhan anak terhambat serta berdampak pada masa depan para penerus bangsa," kata Sachrudin usai membuka acara AKS di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Baca juga: Gubernur Banten tebar 1.000 benih ikan nila guna perkuat Gemarikan
Ia menambahkan tindakan lain juga dilakukan untuk mengurangi risiko stunting di Kota Tangerang, seperti penyediaan sumber air minum yang layak, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak serta peningkatan akses pangan bergizi.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Kota Tangerang agar dapat mencapai potensi fisik dan kognitif yang optimal.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Tangerang mengalami penurunan yang signifikan.
Baca juga: Pemkab Lebak targetkan angka stunting turun jadi 20 persen
“Kasus stunting turun dari 15,3 persen pada 2021, menjadi 11,8 persen di 2022. Kontribusi positif ini juga membantu menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Banten dari 24,5 persen menjadi 20,0 persen,” ujarnya.
Sachrudin mengatakan berdasarkan target Provinsi Banten pada tahun 2024, angka prevalensi stunting di Kota Tangerang harus mencapai 9,06 persen, apalagi di tahun 2022, tercatat ada 63.452 keluarga di Kota Tangerang yang berisiko stunting.
“Untuk itu, kita harus bekerja keras, bekerja sama dalam menurunkan angka stunting agar kita dapat menciptakan generasi masa depan yang unggul dan berkualitas. Mari bersama-sama menjadi pelopor dalam penurunan stunting di Kota Tangerang,” ucapnya.
Baca juga: Posyandu Tiara wakili Banten buat inovasi "Gasken" atasi stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023