Produksi palawija di Kabupaten Lebak capai 37.047 ton

Produksi palawija di Kabupaten Lebak, Banten, sepanjang Januari sampai September 2023 mencapai 37.047 ton sehingga menyumbang stok pangan.

 

"Kami minta petani terus meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman palawija karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Rabu.

 

Produksi palawija di Kabupaten Lebak dengan enam komoditas menjadi andalan peningkatan pendapatan masyarakat mulai petani, buruh tani, buruh panggul, transportasi hingga pedagang pengecer.

Baca juga: Realisasi pajak daerah Kabupaten Lebak capai Rp122 miliar

 

Keenam komoditas produksi palawija itu adalah jagung sebanyak 3. 414 ton, kedelai 1.110 ton, kacang tanah 876 ton, kacang hijau 0,87 ton, singkong 25.912 ton dan ubi jalar 5.595 ton.

 

Produksi palawija itu juga dikirim ke luar daerah, seperti Tangerang, Jakarta dan Bogor.

 

"Kami memastikan perguliran uang dari produksi palawija itu mencapai miliaran rupiah," kata Deni.

 

Menurut dia, saat ini juga produksi palawija mampu menumbuhkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak tetapkan status darurat kekeringan
 

Para pelaku UMKM itu dengan memproduksi aneka makanan camilan, seperti keripik, krispy, kerupuk, bolu dan lainnya.

 

Selain itu produksi tanaman palawija dijadikan makanan alternatif yang memiliki aneka ragam rasa dan variasi sehingga dapat menggantikan ketergantungan beras.

 

Apalagi, saat ini harga beras di tengah dampak fenomena  El Nino melonjak hingga mencapai Rp13.500 per kilogram.

 

"Kami meyakini produksi palawija tidak berdampak kemarau panjang karena tidak membutuhkan banyak air," kata Deni.

 

Sementara itu, Udin (55) seorang petani di Desa Cipining Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengaku dirinya kini panen singkong seluas dua hektare dengan produksi 30 ton dengan harga Rp4.000/kilogram, sehingga menghasilkan Rp120 juta.

 

"Kami menanam singkong itu dengan menyewa memanfaatkan tanah telantar milik pengembang perumahan yang belum dibangun," kata Udin.

Baca juga: Nilai transaksi lelang tangkapan ikan di Kabupaten Lebak tembus Rp300 miliar