Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Banten melakukan pompanisasi (proses mengairi lahan pertanian) pada ratusan hektare lahan pertanian yang terancam gagal panen akibat kekeringan.
 
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Sabtu mengatakan, berdasarkan laporan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Banten di daerah ini sekitar 300 hektare tanaman padi terjadi kekeringan dan terancam gagal panen.
 
Areal tanaman padi yang kekeringan itu tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak. Karena itu, guna menyelamatkan tanaman padi pihaknya melalukan dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan Kementerian Pertanian agar mendapatkan bantuan peralatan pertanian.

Baca juga: Petani Lebak mulai kembangkan beras ungu organik
 
Selain itu mengoptimalkan pompanisasi di lokasi-lokasi yang memiliki sumber air permukaan untuk menyedot air dari aliran sungai.
 
Sedangkan di lokasi yang tidak terdapat sumber air permukaan dilakukan dengan sistem pompa pantek. Begitu juga diprioritaskan di daerah-daerah lain yang terdapat sumber air dipinjamkan pompanisasi.
 
"Kami berharap dengan upaya itu tanaman padi bisa diselamatkan," kata Deni menambahkan.
 
Sementara itu, Ahmad (60) seorang petani di Blok Kanaga Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan sekitar 20 hektar tanaman padi yang usia tanam rata-rata 30 hari dipastikan gagal panen karena tidak memiliki sumber air permukaan.
 
"Kami berharap dapat bantuan benih dari pemerintah untuk musim tanam nanti," katanya.
 
Baca juga: Kemarau belum berakhir, sejumlah warga di Lebak cari air bersih ke hutan

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023