Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mendistribusikan pasokan air bersih hingga ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan dengan jarak 130 kilometer dari Rangkasbitung.
 
"Kami tetap komitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda krisis air bersih," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, di Lebak, Minggu.
 
Pemerintah Kabupaten Lebak telah menetapkan status darurat kekeringan sehingga masyarakat yang dilanda krisis air bersih perlu mendapatkan air bersih.
 
Saat ini, pendistribusian air bersih ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan dengan jarak tempuh dari Rangkasbitung sekitar 130 kilometer. Mereka mendapatkan pasokan air bersih sebanyak 18.000 liter.
 
"Hingga sekarang kami telah mendistribusikan air bersih sebanyak 130.200 liter di 28 kecamatan dengan 23 desa," katanya menjelaskan.

Baca juga: Ratusan hektar sawah di Lebak terdampak kekeringan
 
Menurut dia, pihaknya mengkhawatirkan krisis air bersih itu dapat menimbulkan ancaman ketersediaan pangan, karena areal persawahan mengalami kekeringan. Saat ini masyarakat yang dilanda krisis air bersih di 18 kecamatan.
 
Masyarakat yang dilanda kekeringan terpaksa memanfaatkan air aliran sungai, irigasi dan kolam, yang kondisinya tidak layak untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK), karena sudah keruh dan berwarna.
 
"Jika warga menggunakan air yang tidak layak untuk MCK tentu berpotensi menimbulkan penyakit menular dan stunting,"katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, warga Panggarangan Kabupaten Lebak Mulyana mengaku masyarakat menyambut positif dengan pendistribusian air bersih dari BPBD setempat, karena bisa memenuhi untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.
 
Masyarakat di daerah itu kini untuk mendapatkan air bersih harus mengambil air dari sungai dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer dari pemukiman dan harus mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membayar ojek motor.

Baca juga: 18 kecamatan di Lebak alami krisis air bersih

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023