Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang membentuk 754 Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang akan fokus bertugas dalam menangani stunting
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko di Tangerang, Selasa, menuturkan 754 TPK yang dibentuk merupakan tim gabungan yang terdiri dari kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tenaga kesehatan, dan kader KB yang tersebar di 13 kecamatan.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang ajak masyarakat manfaatkan pos gizi untuk cegah stunting
Nantinya TPK akan bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting, khususnya yang menyasar calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, bayi dua tahun (baduta), serta bayi lima tahun (balita).
“Dalam pergerakannya yang telah kita rencanakan, DP3AP2KB Kota Tangerang lewat 745 TPK yang telah dibentuk, akan fokus pada pencegahan serta pola asuh yang nantinya akan berpengaruh pada perbaikan asupan gizi, penurunan infeksi, hingga angka stunting dapat tertangani dan tidak meningkat,” kata Jatmiko dalam keterangannya.
Sebanyak 754 TPK yang dibentuk akan merealisasikan berbagai program pendukung lainnya, seperti program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Tidak hanya itu, terdapat juga program Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) yang juga akan dikuatkan serta dengan akses pelayanan keluarga berencana.
Selain itu, 754 TPK ini diharapkan menjadi wadah bagi seluruh masyarakat untuk terlibat secara langsung, serta aktif dalam mewujudkan prioritas bersama, yakni Kota Tangerang yang terbebas dari kasus stunting.
“Ini merupakan tindak lanjut dari rencana panjang dalam menangani stunting di Kota Tangerang. Lewat terbentuknya TPK, akan melahirkan kesadaran kolektif, semangat kolaboratif, serta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bergerak bersama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kota Tangerang, khususnya penanganan stunting,” ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Jatmiko di Tangerang, Selasa, menuturkan 754 TPK yang dibentuk merupakan tim gabungan yang terdiri dari kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tenaga kesehatan, dan kader KB yang tersebar di 13 kecamatan.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang ajak masyarakat manfaatkan pos gizi untuk cegah stunting
Nantinya TPK akan bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting, khususnya yang menyasar calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, bayi dua tahun (baduta), serta bayi lima tahun (balita).
“Dalam pergerakannya yang telah kita rencanakan, DP3AP2KB Kota Tangerang lewat 745 TPK yang telah dibentuk, akan fokus pada pencegahan serta pola asuh yang nantinya akan berpengaruh pada perbaikan asupan gizi, penurunan infeksi, hingga angka stunting dapat tertangani dan tidak meningkat,” kata Jatmiko dalam keterangannya.
Sebanyak 754 TPK yang dibentuk akan merealisasikan berbagai program pendukung lainnya, seperti program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Tidak hanya itu, terdapat juga program Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) yang juga akan dikuatkan serta dengan akses pelayanan keluarga berencana.
Selain itu, 754 TPK ini diharapkan menjadi wadah bagi seluruh masyarakat untuk terlibat secara langsung, serta aktif dalam mewujudkan prioritas bersama, yakni Kota Tangerang yang terbebas dari kasus stunting.
“Ini merupakan tindak lanjut dari rencana panjang dalam menangani stunting di Kota Tangerang. Lewat terbentuknya TPK, akan melahirkan kesadaran kolektif, semangat kolaboratif, serta meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bergerak bersama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kota Tangerang, khususnya penanganan stunting,” ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023