Omzet pedagang pisang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama Ramadhan 1444 Hijriah dipastikan meningkat tajam hingga tiga kali lipat dibandingkan hari normalnya.
 
"Biasanya, dihari normal omzet Rp2 juta, namun Bulan Ramadhan Rp6 juta/hari," kata Lukman (55) seorang pedagang pisang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin. 

Baca juga: Politisi PPP Lebak "bela" Menteri Mahfud MD-Sri Mulyani
 
Meningkatnya omzet pendapatan itu karena selama Ramadhan komoditi pisang untuk bahan baku pengolahan aneka makanan atau kuliner. 
 
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan pisang selama Ramadhan untuk dijadikan makanan untuk berbuka puasa, seperti kolak, campuran roti, ice jus dan gorengan. 
 
Selama ini, permintaan permintaan pisang masih terlayani dari pasokan petani lokal. 
 
Sebagian besar para pedagang di sini mendatangkan pisang dari petani Badui. 
 
"Kami sekarang bulan Ramadhan bisa mendatangkan 1,5 ton pisang, " katanya menjelaskan. 
 
Menurut dia, selama Ramadhan harga pisang mulai naik akibat tingginya permintaan itu.
 
Saat ini, ujar dia, harga pisang ambon dari sebelumnya Rp60.000 naik menjadi Rp90.000 per tandan, pisang tanduk semula Rp80.000 kini naik menjadi Rp120.000 per tandan, pisang kepok semula Rp70.000 menjadi Rp100.000 per tandan.
 
Begitu pula pisang ketan semula Rp60.000 naik menjadi Rp85.000 per tandan, pisang emas dari Rp40.000 naik menjadi Rp60.000 per tandan dan pisang apuh dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per tandan.
 
Meskipun harga pisang melonjak selama Ramadhan, namun permintaan terlayani
 
"Kami hari ini sudah menjual sekitar 1,3 ton berbagai jenis pisang," katanya menjelaskan.
 
Begitu juga Supri (60), seorang pedagang pisang di Jalan Sunankalijaga Rangkasbitung mengaku omzet pendapatan berjualan pisang selama Ramadhan naik karena permintaan konsumen cenderung meningkat.
 
Bahkan, dirinya merasa kewalahan melayani pembeli dari pelanggan lokal maupun luar daerah. 
 
Tingginya permintaan pisang itu dipastikan tingkat pendapatan ekonomi petani meningkat. 
 
Sebab, katanya, dirinya selama lima hari puasa Ramadhan bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp3 juta/hari, padahal hari biasa Rp750 ribu. 
 
"Kami mendatangkan pisang terpaksa melalui pengepul karena permintaan meningkat, "katanya menambahkan. 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengatakan saat ini komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani karena begitu mudah tumbuh dan hampir di 28 kecamatan. 
 
Produksi pisang itu juga dipasok ke Tangerang dan Jakarta hingga puluhan ton per hari.
 
Pemerintah daerah terus meningkatkan produksi pisang melalui gerakan tanam pisang swadaya untuk memenuhi permintaan pasar.
 
"Kami minta petani agar terus mengembangkan gerakan tanam pisang secara mandiri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan. 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023