Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten telah mengadakan rapat koordinasi untuk membahas penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam urusan kebencanaan di wilayah Banten pada Selasa (28/02/2023). Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala yang harus dievaluasi, terutama dari segi anggaran dalam penanganan bencana.
Namun demikian, tahun 2023 ini, anggaran BPBD meningkat secara dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nana Suryana meminta dukungan dan kerjasama dari organisasi perangkat daerah lainnya untuk bersama-sama mengatasi berbagai macam bencana seperti banjir, angin puting beliung, longsor, gempa, dan lainnya.
Baca juga: Pemprov Banten kerjasama UI tangani Stunting dan SDM Kesehatan
Menurut Nana Suryana, setiap daerah di Provinsi Banten rawan terkena bencana, meskipun jenis bencananya berbeda-beda. Misalnya, Tangerang lebih rentan terhadap banjir dan angin puting beliung, sedangkan daerah Selatan Banten lebih rawan terhadap longsor, banjir bandang, gempa, dan tsunami.
Kedepannya, BPBD Provinsi Banten akan lebih fokus pada tahapan mitigasi dan penanganan bencana untuk mengurangi resiko serta meningkatkan ketahanan daerah. Nana Suryana mengatakan bahwa warga juga akan dilibatkan dalam upaya mengurangi tingkat bencana alam.
Saat ini, banjir sudah melanda beberapa wilayah seperti Tangerang, Pandeglang, dan Lebak, sementara wilayah lainnya seperti Kota Cilegon, Kota Serang, dan Kabupaten Serang telah mengalami peningkatan debit air sungai.
Nana Suryana menghimbau kepada orang tua untuk selalu menjaga anak-anak mereka agar tidak berenang di sungai pada kondisi saat ini untuk menghindari kecelakaan seperti hanyut atau tenggelam. Selain itu, BPBD Provinsi Banten juga telah bekerja sama dengan relawan dalam melakukan pemangkasan pohon dan penabangan pohon yang bisa berakibat bencana pohon tumbang baik di jalanan maupun pemukiman warga.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan bencana di Provinsi Banten, kerjasama antardaerah sangat diperlukan. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mengatasi bencana alam yang terjadi dengan memperkuat kesiapsiagaan dan mengurangi risiko bencana di masa depan. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Namun demikian, tahun 2023 ini, anggaran BPBD meningkat secara dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nana Suryana meminta dukungan dan kerjasama dari organisasi perangkat daerah lainnya untuk bersama-sama mengatasi berbagai macam bencana seperti banjir, angin puting beliung, longsor, gempa, dan lainnya.
Baca juga: Pemprov Banten kerjasama UI tangani Stunting dan SDM Kesehatan
Menurut Nana Suryana, setiap daerah di Provinsi Banten rawan terkena bencana, meskipun jenis bencananya berbeda-beda. Misalnya, Tangerang lebih rentan terhadap banjir dan angin puting beliung, sedangkan daerah Selatan Banten lebih rawan terhadap longsor, banjir bandang, gempa, dan tsunami.
Kedepannya, BPBD Provinsi Banten akan lebih fokus pada tahapan mitigasi dan penanganan bencana untuk mengurangi resiko serta meningkatkan ketahanan daerah. Nana Suryana mengatakan bahwa warga juga akan dilibatkan dalam upaya mengurangi tingkat bencana alam.
Saat ini, banjir sudah melanda beberapa wilayah seperti Tangerang, Pandeglang, dan Lebak, sementara wilayah lainnya seperti Kota Cilegon, Kota Serang, dan Kabupaten Serang telah mengalami peningkatan debit air sungai.
Nana Suryana menghimbau kepada orang tua untuk selalu menjaga anak-anak mereka agar tidak berenang di sungai pada kondisi saat ini untuk menghindari kecelakaan seperti hanyut atau tenggelam. Selain itu, BPBD Provinsi Banten juga telah bekerja sama dengan relawan dalam melakukan pemangkasan pohon dan penabangan pohon yang bisa berakibat bencana pohon tumbang baik di jalanan maupun pemukiman warga.
Dalam rangka meningkatkan ketahanan bencana di Provinsi Banten, kerjasama antardaerah sangat diperlukan. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mengatasi bencana alam yang terjadi dengan memperkuat kesiapsiagaan dan mengurangi risiko bencana di masa depan. (Adv)
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023